RajaBackLink.com

Cuan Lovers Community Gandeng Syailendra Capital Perkuat Literasi Investor Ritel melalui Forum “360° Market View: What to Watch & Where to Play in 2026”

Cuan Lovers Community Gandeng Syailendra Capital Perkuat Literasi Investor Ritel melalui Forum “360° Market View:  What to Watch & Where to Play in 2026”

Cuan Lovers Community (CLC), salah satu komunitas saham ritel terbesar dan paling aktif di Indonesia, kembali mempertegas komitmennya dalam meningkatkan kualitas literasi pasar modal nasional melalui penyelenggaraan forum edukasi “360° Market View: What to Watch & Where to Play in 2026”. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Gran Melia Jakarta dan dihadiri lebih dari 100 investor ritel dari berbagai daerah di Indonesia.

Forum ini digagas oleh CLC sebagai bagian dari misinya membentuk investor ritel yang lebih memiliki pemahaman yang lebih baik, kritis, dan mampu mengambil keputusan secara mandiri. Dengan menghadirkan sudut pandang riset yang komprehensif, forum ini diharapkan dapat membantu investor memahami dinamika pasar dan peluang investasi yang relevan memasuki tahun 2026.

Selain didukung oleh Syailendra Capital sebagai sponsor utama, acara ini juga mendapat dukungan dari PT Menetas Indonesia, PT Multi Medika International Tbk (MMIX), PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR), dan PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), yang semuanya turut berkontribusi dalam menyukseskan penyelenggaraan forum tersebut.

Pertumbuhan investor ritel yang pesat semakin menegaskan urgensi edukasi yang kredibel dan berkelanjutan. Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per November 2025 jumlah Single Investor Identification (SID) di Indonesia telah mencapai 19,32 juta tumbuh sekitar 30 persen year-to-date dibanding akhir 2024. Lonjakan jumlah investor ini dinilai perlu diimbangi pemahaman fundamental yang kuat agar partisipasi pasar tidak sekadar bersifat spekulatif, melainkan berorientasi jangka panjang.

CLC sendiri didirikan oleh edukator pasar modal Rita Efendy, yang sejak awal berupaya mengembangkan ekosistem pembelajaran investasi berbasis komunitas. Rita konsisten mendorong investor ritel untuk tidak terjebak euforia pasar (FOMO), tetapi mengedepankan riset, pemahaman kondisi ekonomi, serta disiplin dalam manajemen risiko.

Sebagai komunitas saham ritel yang berkembang pesat, CLC memandang bahwa edukasi berbasis riset merupakan fondasi untuk membangun keputusan investasi yang bertanggung jawab. Rita Efendy, Founder CLC, menyampaikan, “Pertumbuhan investor ritel tentu hal yang positif, tetapi kualitas pemahaman tetap menjadi faktor yang paling menentukan. Melalui forum ini, kami ingin menyediakan ruang belajar yang objektif, relevan, dan bisa langsung diterapkan dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Fokus kami bukan sekadar mengikuti tren, tetapi membantu investor memahami risiko dan membaca arah pasar dengan lebih jernih.”

Ia menambahkan bahwa kolaborasi dengan Syailendra Capital dilakukan untuk memastikan peserta mendapatkan perspektif dari institusi yang kuat dalam analisis riset. “Dengan dukungan Syailendra, forum ini menjadi lebih komprehensif mulai dari makro, sektor, hingga strategi manajemen risiko. Ini membantu investor ritel lebih percaya diri dalam menyusun strategi.”

Chief Executive Officer Syailendra Capital, Fajar. R. Hidayat, menilai inisiatif CLC ini memiliki kontribusi besar terhadap peningkatan literasi serta perkembangan pasar modal yang lebih sehat. “CLC memiliki peran penting dalam membangun budaya investasi yang sehat. Kami senang dapat turut mendukung upaya menghadirkan edukasi berbasis riset dan relevan bagi investor ritel. Investasi yang sehat dimulai dari pemahaman yang tepat, dan kolaborasi seperti ini memperkuat ekosistem pasar modal secara keseluruhan,” ujarnya.

Fajar menambahkan, “Dengan informasi yang tersampaikan secara jelas dan terstruktur, kami berharap lebih banyak investor ritel dapat mengambil keputusan dengan lebih percaya diri menghadapi pasar tahun depan.”

Forum ini menghadirkan rangkaian sesi edukatif yang membahas outlook pasar saham 2026, potensi sektor unggulan, dinamika ekonomi global dan domestik, hingga strategi menghadapi volatilitas dan risiko pasar. Materi disampaikan oleh berbagai lembaga riset dan institusi profesional, termasuk Danantara Indonesia, Algo Research, dan Revalue Academy. Selain itu, sejumlah emiten seperti BRPT, EMAS, dan SSIA turut serta memberikan perspektif korporasi dalam menghadapi ekonomi tahun depan.

Pada sesi “Past, Present, and Future”, Jos Parengkuan, Founder Syailendra Capital sekaligus figur senior di industri pasar modal, menyampaikan pandangannya mengenai perjalanan siklus pasar dan dinamika perilaku investor. Ia menegaskan bahwa fase pasar yang penuh optimisme, seperti saat IHSG mencetak all-time high, justru membutuhkan kewaspadaan dan disiplin lebih tinggi.

“Keberhasilan investasi tidak hanya ditentukan oleh kondisi pasar, tetapi oleh bagaimana investor mematuhi prinsip-prinsip dasar yang kuat. Konsistensi strategi dan manajemen risiko adalah kunci untuk bertahan di pasar yang terus berubah,” ujar Jos.

Wawasan yang dibagikan memperkuat pemahaman peserta bahwa keberhasilan investasi tidak hanya bergantung pada momentum pasar, tetapi juga pada konsistensi strategi dan pengelolaan risiko yang matang.

Melalui penyelenggaraan 360° Market View 2026, CLC kembali menegaskan posisinya sebagai penggerak utama edukasi pasar modal untuk investor ritel di Indonesia. CLC bersama Syailendra Capital berkomitmen melanjutkan kolaborasi edukatif sepanjang 2026 melalui kelas tematik, workshop sektoral, dan program pembelajaran lainnya untuk memperluas akses literasi ke berbagai lapisan masyarakat.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES