RajaBackLink.com

Pengamat: Tertibkan Jukir Liar, Tapi Jangan Lupakan Aspek Kemanusiaan!

Pengamat: Tertibkan Jukir Liar, Tapi Jangan Lupakan Aspek Kemanusiaan!

DINASTINEWS.COM – PONTIANAK – Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Perhubungan (Dishub) telah berulang kali menyatakan komitmennya untuk menertibkan praktik parkir ilegal yang kerap merugikan masyarakat, baik dari sisi keamanan, ketertiban, maupun kenyamanan ruang publik.

Namun, bagi pengamat hukum dan kebijakan publik Dr. Herman Hofi Munawar, langkah penindakan tidak cukup dilakukan dengan pendekatan keras semata.

“Menindak jukir liar dengan tegas memang penting, tetapi jangan lupakan aspek kemanusiaan. Mereka juga mencari nafkah untuk keluarga. Pembinaan itu krusial,” ujarnya saat dimintai tanggapan, Jumat, 15 Agustus 2025

Herman menilai, sebagian besar jukir liar bukanlah pelaku kriminal murni, melainkan orang-orang yang terdesak kebutuhan hidup dan tidak memiliki alternatif pekerjaan. Karena itu, Pemkot Pontianak dinilai perlu melakukan pendataan komprehensif terhadap seluruh jukir liar yang beroperasi di lapangan.

“Pendataan ini penting untuk mengetahui siapa mereka, apa latar belakangnya, dan mengapa mereka memilih bekerja secara ilegal. Dari situ bisa disusun program pembinaan yang tepat sasaran,” kata Herman.

Menurutnya, pembinaan dapat mencakup pelatihan cara kerja jukir resmi, mulai dari tata kelola parkir yang benar, pelayanan ramah, hingga pemahaman aturan lalu lintas.

Hal ini penting mengingat Pontianak merupakan kota perdagangan dan jasa, di mana kualitas pelayanan publik menjadi wajah kota di mata warga maupun pendatang.

Jika pembinaan berjalan, Herman menilai para jukir liar seharusnya diberikan kesempatan menjadi jukir resmi di bawah naungan Dishub. Dengan status resmi, mereka akan memiliki identitas jelas, mengenakan seragam, serta menerima upah layak.

Selain memberi kepastian hukum, langkah ini diyakini dapat meningkatkan kenyamanan pengguna parkir.

Namun, Herman mengingatkan, program pembinaan tak boleh berhenti di tahap awal. “Pembinaan harus berkelanjutan. Jukir resmi perlu diawasi dan diberi edukasi rutin agar tidak kembali ke praktik liar. Pendapatan mereka juga perlu diarahkan untuk kebutuhan produktif keluarga, bukan untuk hal-hal negatif,” ujarnya.

Pendekatan ini, menurutnya, bukan hanya mengatasi masalah parkir liar secara instan, tetapi juga memberi solusi jangka panjang.

“Kita tidak hanya menertibkan kota, tapi juga membangun masyarakat yang lebih berdaya dengan memberikan harapan dan kesempatan,” tutup Herman

Sumber : Dr.Herman Hofi Munawar, SH

 

DNC,Team/Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *