Kapolres Bintan Jangan Main Mata! Dalang Tambang Ilegal Harus Diseret, Bukan Ditepuk Bahu!
Dinasti News|Bintan Ketidakadilan dalam penegakan hukum makin terasa di Kampung Banjar, Kabupaten Bintan. Aktivitas tambang ilegal terus bergulir bak roda mafia yang dilumasi pembiaran. Sementara pekerja kasar jadi tumbal, para dalang di belakang layar justru masih bebas berkeliaran — bahkan diduga mendapat ‘perlindungan tidak kasat mata’.Sabtu 30 mei 2025.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa praktik tambang ilegal ini bukan sekadar ,pelanggaran hukum biasa. Ini sudah masuk kategori kejahatan terorganisir. Sumber Purnama News menyebut dua nama inisial, A dan G, sebagai oknum portal yang membuka jalan bagi truk-truk tambang tanpa izin. Lebih parah, seorang berinisial P disebut-sebut sebagai pengendali utama aktivitas tambang liar itu — mengatur ritme dan aliran uang haram di lapangan.
“Kalau polisi serius, harusnya sudah ada yang ditangkap dari kemarin-kemarin. Tapi kenapa yang besar masih bebas? Jangan-jangan ada beking kuat di belakang mereka?” ujar sumber internal yang meminta namanya dirahasiakan.
Pernyataan Kapolri yang menyatakan “babat habis semua tambang ilegal tanpa pandang bulu” kini benar-benar diuji. Kapolres Bintan tak bisa lagi bermain aman. Masyarakat Bintan tidak buta dan tidak tuli. Mereka menyaksikan bagaimana hukum seperti tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas.
Beberapa warga bahkan menyebut situasi ini sebagai bentuk penghinaan terhadap akal sehat publik.
“Kalau cuma tukang gali yang ditangkap, itu bukan penegakan hukum, tapi pengalihan isu. Kami ingin otak di balik tambang ini ditangkap. Jangan cuma berani sama rakyat kecil!” tegas salah satu tokoh pemuda Kampung Banjar.
Kemarahan warga kian membara. Mereka telah membentuk kelompok pemantau mandiri dan menyatakan akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas. Bahkan jika perlu, mereka siap melakukan aksi besar-besaran di depan Mapolres Bintan untuk mendesak keadilan ditegakkan tanpa kompromi.
Purnama News akan terus membongkar jaringan kejahatan tambang ilegal ini dan mengungkap siapa saja yang bermain di balik layar. Karena dalam negeri hukum, pembiaran adalah pengkhianatan.
