RajaBackLink.com

Desa sindangheula tanpilkan sapu lidi dalam festival nasional ,, bangun,desa ,bangun indonesia,2025

Desa sindangheula tanpilkan sapu lidi dalam festival nasional ,, bangun,desa ,bangun indonesia,2025

SINDANGHEULA – Pemerintah Desa Sindangheula turut memeriahkan Festival Bangun Desa, Bangun Indonesia 2025 yang digelar oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Republik Indonesia di Lapangan Alun-Alun Desa Situterate, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, pada Jumat (16/5/2025).

Acara berskala nasional ini dihadiri langsung oleh Menteri Desa dan PDTT Yandri Susanto, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Diaz Hendropriyono, serta pejabat dari berbagai kementerian terkait. Hadir pula Forkopimda Provinsi Banten, Bupati Serang Terpilih Ratu Rachmatu Zakiyah, Pj Sekda Kabupaten Serang Rudy Suhartanto, serta para kepala OPD dari lingkungan Pemkab Serang.

Dalam festival ini, Pemerintah Desa Sindangheula menampilkan produk unggulan UMKM desa, yakni Sapu Lidi, yang telah menjadi ikon khas desa sekaligus mata pencaharian utama sebagian besar warganya.

“Sapu Lidi bukan hanya produk kerajinan, tetapi sudah menjadi identitas masyarakat Sindangheula. Melalui festival ini, kami ingin memperkenalkan produk kami lebih luas sekaligus menunjukkan potensi desa dalam menggerakkan ekonomi dari akar rumput,” ujar Kepala Desa Sindangheula, Suheli, S.Kom.I.,MM di lokasi acara.

Stan UMKM Desa Sindangheula menarik perhatian banyak pengunjung karena memamerkan berbagai jenis sapu lidi berkualitas, hasil kerajinan tangan para pengrajin lokal. Produk ini menjadi bukti nyata semangat kemandirian desa dan kekuatan ekonomi berbasis masyarakat.

Festival ini juga menjadi momentum penting bagi Desa Sindangheula untuk ikut menyuarakan semangat nasional dalam membangun desa sebagai pondasi pembangunan Indonesia, sesuai tema yang diusung: “Bangun Desa, Bangun Indonesia.”

Dalam sambutannya, Mendes PDTT Yandri Susanto menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya perubahan pola pikir masyarakat desa terhadap pengelolaan sampah.

“Festival ini bukan hanya simbolik. Di sini kami mendeklarasikan gerakan Desa Peduli Sampah. Kita ingin membangun budaya baru di desa, bahwa sampah bukan lagi musuh, tapi potensi ekonomi,” tegasnya.

Yandri mencontohkan beberapa produk kreatif dari desa yang dipamerkan, seperti tas, bumbu dapur, hingga furnitur daur ulang, yang seluruhnya berasal dari sampah terkelola. Ia juga menyinggung rencana pemerintah untuk mengolah sampah menjadi energi listrik.

Namun, ia menegaskan bahwa transformasi tersebut hanya bisa terjadi jika ada kesadaran bersama dari masyarakat Desa Sindangheula turut memeriahkan Festival Bangun Desa, Bangun Indonesia 2025 yang digelar oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Republik Indonesia di Lapangan Alun-Alun Desa Situterate, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, pada Jumat (16/5/2025).

Acara berskala nasional ini dihadiri langsung oleh Menteri Desa dan PDTT Yandri Susanto, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Diaz Hendropriyono, serta pejabat dari berbagai kementerian terkait. Hadir pula Forkopimda Provinsi Banten, Bupati Serang Terpilih Ratu Rachmatu Zakiyah, Pj Sekda Kabupaten Serang Rudy Suhartanto, serta para kepala OPD dari lingkungan Pemkab Serang.

Dalam festival ini, Pemerintah Desa Sindangheula menampilkan produk unggulan UMKM desa, yakni Sapu Lidi, yang telah menjadi ikon khas desa sekaligus mata pencaharian utama sebagian besar warganya.

“Sapu Lidi bukan hanya produk kerajinan, tetapi sudah menjadi identitas masyarakat Sindangheula. Melalui festival ini, kami ingin memperkenalkan produk kami lebih luas sekaligus menunjukkan potensi desa dalam menggerakkan ekonomi dari akar rumput,” ujar Kepala Desa Sindangheula, Suheli, S.Kom.I.,MM di lokasi acara.

Stan UMKM Desa Sindangheula menarik perhatian banyak pengunjung karena memamerkan berbagai jenis sapu lidi berkualitas, hasil kerajinan tangan para pengrajin lokal. Produk ini menjadi bukti nyata semangat kemandirian desa dan kekuatan ekonomi berbasis masyarakat.

Festival ini juga menjadi momentum penting bagi Desa Sindangheula untuk ikut menyuarakan semangat nasional dalam membangun desa sebagai pondasi pembangunan Indonesia, sesuai tema yang diusung: “Bangun Desa, Bangun Indonesia.”

Dalam sambutannya, Mendes PDTT Yandri Susanto menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya perubahan pola pikir masyarakat desa terhadap pengelolaan sampah.

“Festival ini bukan hanya simbolik. Di sini kami mendeklarasikan gerakan Desa Peduli Sampah. Kita ingin membangun budaya baru di desa, bahwa sampah bukan lagi musuh, tapi potensi ekonomi,” tegasnya.

Yandri mencontohkan beberapa produk kreatif dari desa yang dipamerkan, seperti tas, bumbu dapur, hingga furnitur daur ulang, yang seluruhnya berasal dari sampah terkelola. Ia juga menyinggung rencana pemerintah untuk mengolah sampah menjadi energi listrik.

Namun, ia menegaskan bahwa transformasi tersebut hanya bisa terjadi jika ada kesadaran bersama dari masyarakat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *