Christian Thompson, direktur pelaksana dari Sui Foundation, melihat potensi besar dalam integrasi agen AI ke dalam blockchain, seiring dengan berkembangnya bidang robotika, augmented reality (AR), dan virtual reality (VR). Ia percaya bahwa konvergensi teknologi-teknologi ini dapat menciptakan peluang besar pada tahun 2025. Thompson menyoroti bagaimana penggabungan teknologi yang berbeda, seperti blockchain, robotika, AI, dan AR/VR akan membuka peluang baru, terutama dalam cara kita berinteraksi dengan aset digital dan dunia virtual.
Pada acara Consensus 2025 di Hong Kong, Thompson menekankan bahwa konvergensi AI dengan blockchain dapat memicu perubahan transformasional dalam jangka menengah hingga panjang. Ia menyebutkan bahwa integrasi AI dengan blockchain baru saja dimulai, dan perkembangan lanjutan dari teknologi-teknologi ini akan membuka kemungkinan baru dalam permainan, kepemilikan aset, dan lainnya. Sinergi antara AI, robotika, AR, dan VR akan mendefinisikan kembali cara pengguna berinteraksi dengan lingkungan digital dan fisik, menciptakan cara-cara baru untuk berinteraksi dan memiliki aset.
Thompson juga berbagi optimisme tentang waktu dari perkembangan ini, dengan menyatakan bahwa kita berada di ambang pergeseran signifikan. Menurutnya, konvergensi antara AI dan blockchain merupakan momen penting dalam dunia teknologi, dan ia percaya bahwa teknologi-teknologi inovatif lainnya akan segera mengikuti. Ia memprediksi bahwa terobosan ini akan terjadi dalam siklus ini, dengan tahun 2025 menjadi tahun kunci di mana teknologi-teknologi ini akan bersatu untuk membentuk masa depan.
Perusahaan blockchain sudah mulai mengintegrasikan AI ke dalam sistem mereka untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan efisiensi operasional. Sebagai contoh, Kite AI, penyedia infrastruktur AI terdesentralisasi, meluncurkan testnet yang berfokus pada AI pada 6 Februari. Langkah ini menunjukkan tren yang semakin berkembang untuk menggabungkan AI dengan teknologi blockchain, yang bertujuan untuk meningkatkan cara pengguna berinteraksi dengan jaringan terdesentralisasi dan memperbaiki fungsionalitas keseluruhan sistem ini.
Selain itu, 0G Foundation membuat langkah besar dengan meluncurkan dana ekosistem sebesar $88,88 juta pada 5 Februari. Dana tersebut bertujuan untuk mempercepat proyek-proyek yang sedang membangun aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi) berbasis AI dan agen otonom, yang dikenal sebagai agen DeFAI. Investasi ini menandai langkah maju yang signifikan dalam pengembangan inovasi berbasis AI dalam ruang DeFi, yang menunjukkan minat yang semakin besar untuk menggabungkan AI dengan blockchain guna menciptakan alat keuangan yang lebih maju dan sistem otonom.
Melihat ke depan, Christian Thompson menyarankan bahwa siklus saat ini bisa melihat adopsi pembayaran berbasis blockchain yang lebih berarti, yang didorong oleh kejelasan regulasi dan kebijakan yang mendukung. Karena faktor-faktor ini mendorong pengembang untuk memasuki ruang ini, konvergensi antara AI dan blockchain tidak hanya akan merevolusi pengalaman pengguna tetapi juga mendorong batasan dari apa yang mungkin dalam keuangan terdesentralisasi dan pembayaran digital. Kombinasi teknologi ini diharapkan akan mempercepat inovasi dan mengubah berbagai industri.
Christian Thompson percaya bahwa kejelasan regulasi akan memainkan peran penting dalam membuka peluang investasi di ruang blockchain dan crypto. Ia memprediksi bahwa begitu regulasi menjadi lebih jelas, para kapitalis ventura (VC), dana investasi, dan kantor keluarga swasta akan merasa lebih percaya diri untuk memasuki pasar. Masuknya investasi ini kemungkinan besar akan memicu lonjakan inovasi dan pengembangan, menciptakan ekosistem yang lebih dinamis untuk teknologi blockchain dan kripto.
Seiring dengan mengalirnya investasi ke dalam ruang ini, Thompson memperkirakan akan terjadi pergeseran dari teknologi Web2 ke Web3. Konvergensi kedua dunia ini akan mendorong eksperimen dan penelitian baru, yang menciptakan efek roda gila yang mendorong perkembangan dan pertumbuhan lebih lanjut. Transisi ini mewakili lompatan besar dalam cara internet akan beroperasi, menciptakan peluang baru untuk teknologi dan aplikasi terdesentralisasi.
Meskipun Thompson melihat masa depan yang menjanjikan bagi industri ini dengan kejelasan regulasi, sektor aset kripto masih menghadapi tantangan, terutama dari para pembuat undang-undang dan para kritikus. Para pembuat undang-undang AS dan pemimpin industri telah mendorong perubahan regulasi untuk memastikan bahwa AS mempertahankan keunggulannya di tingkat global. Namun, beberapa skeptis crypto, seperti Senator AS Elizabeth Warren, terus mendesak untuk diberlakukannya regulasi yang lebih ketat, yang dapat menjadi hambatan bagi pertumbuhan industri ini. Perdebatan yang sedang berlangsung mengenai regulasi aset kripto akan membentuk masa depan sektor ini dalam beberapa tahun mendatang.
Pergerakan harga Aset kripto, Saham Amerika Serikat, dan Emas Digital saat ini bisa kamu cek di aplikasi Nanovest. Jika kamu tertarik untuk mulai berinvestasi di Aset Kripto, Nanovest dapat menjadi pilihan kamu untuk mulai berinvestasi dan eksplor koin kripto lainnya, sebuah aplikasi investasi saham & kripto yang terpercaya dan aman yang dapat menjadi pilihan terbaik bagi para investor di Indonesia. Bagi para investor yang baru ingin memulai berinvestasi tidak perlu khawatir karena aset yang kamu miliki akan terjamin oleh perlindungan asuransi Sinar Mas sehingga terlindungi dari risiko cybercrime. Dan Nanovest juga telah terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI, sehingga aman untuk digunakan. Bagi para penggiat investasi yang ingin menggunakan Nanovest, aplikasi ini sudah tersedia di Play Store maupun App Store Anda.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES