Dinastinews.com Aceh | Langsa Timur – Kota Langsa — Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) yang saat ini turun menyasar Masyarakat miskin dengan kategori mereka yang tinggal mendiami rumah yang Beralas Tanah, Beratap Nipah (Daun Nipah) Berdinding Pelepah Rumbia sebagai sasaran penyaluran bantuan rumah-rumah tersebut.
Hal itu dirasakan masyarakat masih tidak tepat sasaran dalam pendataan serta penyalurannya, pasalnya, dari pantauan yang dilakukan awak media Dinastinews.Com, Senin (27/6/2022), digampong Cinta Raja Kecamatan Langsa Timur Pemko Langsa.
Digampong ini masih didapati rumah tidak layak huni yang mana mereka-mereka ini sangat memenuhi syarat dan sesuai untuk masuk dalam kategori sebagai masyarakat yang layak untuk menerima bantuan rumah BSPS tersebut, meskipun demikian tapi bantuan rumah BSPS tidak menyentuh mereka.
“Enam tahun lebih kami tinggal menempati dirumah ini, sekarang kondisinya sudah tidak layak huni lagi, atap yang terbuat dari daun Nipah kini sudah bocor akibat dimakan usia. Selain itu, rumah kami juga masih beralas tanah, kondisi ini disebabkan ekonomi pendapatan pencaharian kami sehari-hari yang hanya pas-pasan cukup makan sehingga tidak terpikirkan untuk melakukan renovasi terhadap rumah kediaman kami ini”.
Demikian sebut Halimatussakdiah (38 Th) warga Dusun Dayah Gampong Cinta Raja Kecamatan Langsa Timur saat wartawan media Dinastinews.Com turun langsung memantau realisasi BSPS kepada masyarakat dalam Wilayah Pemko Langsa.
Lanjut Sakdiah, “Kami tidak pernah tahu dan tidak pernah dapat yang namanya bantuan dari Pemerintah, apalagi yang namanya BSPS, mau tidak mau, Ya… kami terpaksa harus bertahan dengan kondisi apa adanya. Saat hujan turun, tambah ibu paruh baya ini lagi, semua tempayan (Ember) kami kumpulkan untuk dipakai menadah air hujan agar tidak rembes kemana-mana, membasahi barang-barang yang ada dilantai tanah rumah kami, Ya… kami juga tidak tahu sampai kapan kondisi ini bisa berlalu,” imbuh Sakdiah dengan tatapan hampa jauh menerawang kedepan.
Sementara itu warga lainnya Nurbayani (40th) yang bekerja sebagai juru Parkir di Kota Langsa dirinya juga mengutarakan hal yang sama, menurut Nurbayani yang namanya bantuan tidak pernah menyentuh kami masyarakat yang berpenghasilan rendah.
“Saya bekerja sebagai juru Parkir di Kota Langsa, Alhamdulillah, pendapatan dari kerja tersebut bisa buat menutupi kebutuhan makan sehari-hari. Tapi kalau untuk merenovasi rumah agar menjadi layak huni seperti warga lainnya, sepertinya jauh panggang dari api”, ucap Nurbayani singkat menerangkan.
Korwil Aceh | Razali