Kota Cirebon – SETIAP pemimpin diharapkan memberikan keteladanan dengan selalu terdepan menjalankan amar makruf nahi munkar lebih-lebih di Kota Wali Cirebon sebagai pusar bumi dalam penyebaran agama Islam di tanah Jawa khususnya.
Salah satunya, para pemimpin di setiap tingkatan mulai gubernur, bupati/walikota, kepala dinas, camat dan kepala desa dengan kekuasaan di tangannya harus menjadi penggerak dan pendorong dalam gerakan shalat subuh berjamaah di masjid.
Sehingga jika shalat subuh berjamaah di masjid – masjid bisa seramai shalat Jum’at, maka bisa menjadi salah satu tolok ukur suatu negeri akan lebih sejahtera, aman dan makmur.
Untuk mewujudkan hal ini, tidak cukup dengan ajakan dan himbauan para da’i, akan tetapi sangat ditentukan oleh para pemimpin di daerah yang ikut mendorong dan menjadi penggerak subuh berjamaah di masjid lewat kewenangan dan regulasi yang dibuat lewat tangan pemimpin.
“Kita berharap, wahai para pemimpin Cirebon, jadilah penggerak shalat subuh berjamaah, menggerakkan anak buah, stafnya dan akhirnya diikuti rakyatnya. Semakin ramai shalat subuh di masjid, maka semakin mempercepat kesejahteraan dan keberkahan yang Allah turunkan untuk daerah kita ini,” ujar H. Tasya Soemadi Al – Gotas (H. Gotas). Saat di temui usai sholat subuh berjamaah di masjid At-Taqwa Cirebon. Selasa (23/04/2024).
H. Gotas sendiri pernah menjabat menjadi Ketua DPRD Kabupaten Cirebon sampai 2 period yaitu periode 2004-2009, 2009-2014 dan juga pernah mnjabat menjadi Wakil Bupati Cirebon periode 2014-2019 lalu.
Menurutnya, jika seorang pemimpin di suatu instansi, daerah dan desa sudah menggerakkan dan berdiri dalam barisan shaf shalat subuh berjamaah di masjid, maka pasti anak buahnya akan ikut serta, sehingga nantinya akan semakin ramai masjid. Apalagi jika pemimpin tersebut mau safari berkeliling dari masjid ke masjid memimpin subuh berjamaah.
H. Gotas yang juga merupakan salah satu penggerak jamaah Gerakan Majelis Sholat Subuh (Gemas) ini mengungkapkan, awalnya memang tidak semua orang sanggup melaksanakan ibadah shalat subuh secara berjamaah di masjid, kecuali hamba – hamba pilihan Allah.
Kalau sendainya subuhnya sudah di masjid. Insya Allah, dhuhur, ashar, magrib dan isya, juga akan selalu dilaksanakan secara berjamaah di masjid.
“Kalau subuhnya belum sanggup di masjid, zuhur, ashar, magrib dan insya, ia akan dicurigai. Akan berat sekali,” ujarnya di hadapan jamaah pengajian gerakan majelis subuh bertempat di masjid At-Taqwa Cirebon.
“Banyak sekali yang menerangkan tentang khasiat keutamaan sholat Subuh berjamaah selain mendapatkan pahala hingga 119 kali lipat pahala, sholat subuh berjamaah juga dapat mempererat tali silaturahmi serta terhindar dari sifat munafik, syirik dan ria juga dapat menghilangkan sifat iri dan dengki terhadap sesama manusia dalam menjalankan aktivitas Hablum minanas kita sehari-hari.”
H. Gotas berharap para calon pemimpin baik di Kota Cirebon maupun di Kabupaten Cirebon agar memiliki kriteria taat beribadah salah satunya dengan sering melakukan sholat Subuh berjamaah, agar Kabupaten dan Kota Cirebon kembali menjadi Kota wali seutuhnya dan terhindar dari segala marabahaya demi terciptanya masyarakat yang adil dan makmur seutuhnya. Tutup nya.
H. Sujono selaku Ketua Gerakan Masyarakat Subuh (Gemas) setuju dengan wejangan dari Kang Haji Gotas karena menurutnya seorang pemimpin wajib meneladani Rasulullah Saw.
“Sebagai penutup, marilah kita memilih pemimpin yang sesuai dengan kriteria dalam Islam yaitu muslim yang ta’at beragama, jujur, amanah, cerdas, berilmu, beretika/berakhlak mulia, bersikap adil, sehat (kuat fisik) dan menjadi sess ssbagi rakyatnya, seorang pemimpin wajib meneladani Rasulullah Saw.”. Terangnya.
(Sendi)