RajaBackLink.com
Berita  

Tanggul Penyangga Sungai Ciwaringin Bakal Memakan Korban Jiwa Warga Sekitar Jika Tidak Segera Di Perbaiki

Tanggul Penyangga Sungai Ciwaringin Bakal Memakan Korban Jiwa Warga Sekitar Jika Tidak Segera Di Perbaiki

Dinastinews.com || Kabupaten Cirebon – Jalan poros Tengah penghubung antara Desa Babakan Ciwaringin menuju Desa Gintung Ranjeng tepatnya berada di Rt/Rw : 03/05 Desa Babakan Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon yang baru saja di perbaiki oleh dinas PUTR Kabupaten Cirebon terancam bakal rusak kembali, dan dapat membahayakan bagi pengguna jalan yang melintas pasalnya penyanggah kali Ciwaringin terkena erosi dan longsor sehingga mengakibatkan terciptanya rongga pada tanah yang di gunakan untuk jalan tersebut. Minggu (14/01/2024).

Syatori selaku Kepala Desa/Kuwu Desa Babakan Ciwaringin sangat kecewa dengan balai besar wilayah sungai Cimanuk – Cisanggarung karena tidak kunjung di perbaiki selama dirinya menjabat menjadi Kuwu/Kepala Desa Babakan Kecamatan Ciwaringin tidak ada tindakan nyata dari mereka untuk bertanggung jawab terhadap permasalahan ini. Ungkap Syatori.

“Sudah hampir kurun waktu kurang lebih 10 tahun kami teriak memohon baik Kepada Pemerintah Kabupaten Cirebon maupun Provinsi Jawa Barat terutama kepada BBWSC Untuk segera di perbaiki tanggul penyanggah sungai Ciwaringin, hingga saat ini mereka tidak bergeming sama sekali, dan sudah memakan korban rumah roboh akibat longsor tergerus aliran sungai Ciwaringin karena tanggul penyanggah pinggiran sungai terlihat asal – asalan di buatnya”. Ungkap syatori dengan nada kesal.

Jalan Kabupaten Cirebon poros Babakan Gintung ranjeng RT/RW: 03/05 Desa Babakan Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon menurut “Ade” warga setempat menerangkan bahwa jalan tersebut sering di gunakan untuk anak – anak berangkat ke sekolah karena jalan tersebut jalan terpintas menuju tempat mereka bersekolah, di Desa Babakan Ciwaringin sendiri terdapat beberapa sekolah dan beberapa tingkatan sekolah
Baik dari tingkat SD Hingga SMA ada di sini dan juga beberapa pondok pesantren.

“Gak kebayang Mas kalau jalan tersebut tiba-tiba ambruk ke sungai dan di saat itu banyak anak – anak sedang jalan di atasnya pasti akan memakan banyak korban jiwa anak sekolah yang notabene generasi penerus bangsa, kami menuntut agar pihak – pihak terkait bertanggung jawab atas semua ini, masa sih masyarakat harus demo besar-besaran dulu baru di dengar?, jika itu jalan terbaik dan terakhir apa boleh buat kami akan demo besar – besaran”. Ungkap Ade dengan nada kesal.

 

(Sendi)

Penulis: SendiEditor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *