RajaBackLink.com

Diduga Manajemen Buruk – PJ Bupati Kembali Manggung Di RSUD Muyang Kute

Diduga Manajemen Buruk – PJ Bupati Kembali Manggung Di RSUD Muyang Kute

 

Dinastinews.com Aceh | Redelong | Setelah sempat berkantor selama tiga hari di Rumah sakit umum daerah (RSUD) Muyang Kute, tepatnya dari tanggal 30 Oktober – 2 November 2022, kini informasi berkembang bahwa Pj Bupati Bener Meriah kembali berkantor di RSUD Muyang Kute, rumah sakit kembanggaan masyarakat Bener Meriah tersebut.

Sebelumnya Pj Bupati Drs Haili Yoga.MSI berkantor di RSUD Muyang Kute berdalih untuk memastikan pelayanan kesehatan sudah berjalan dengan baik kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan pada RSU tersebut sudah berjalan apa tidak.

Hari ini, isu kembalinya berkantor Pj Bupati Bener Meriah kembali santer dibicarakan, berbagai informasi berkembang di-tengah² masyarakat terkait, berkantornya orang nomor satu tersebut, untuk kedua kalinya di RSU Muyang Kute tersebut.

Beberapa awak media yang dikordinir oleh organisasi pers Serikat Praktisi Media Indonesia (SPMI) provinsi Aceh dan Bener Meriah melakukan penelusuran terkait informasi yang berkembang tersebut, selama dua hari : dimulai dari hari Jum’at tanggal 28 April sampai dengan hari Sabtu 29 April 2023.

Sejauh ini, sejumlah informasi yang dikumpulkan bahwa lemahnya administrasi manajemen RSUD Muyang Kute karena banyaknya SDM kesehatan yang ada di kabupaten Bener Meriah tidak ditempatkan pada tempatnya – bahkan hasil penelusuran banyaknya tenaga kesehatan dengan SDM yang memadai ditempatkan pada Dinas yang jauh dari tupoksi mereka, seperti Dinas Sosial – KB – dan beberapa instansi lainnya, dan tim berencana akan mengiventalisir akan keberadaan tenaga medis yang tersebar di-dinas², karena sejauh ini kekurangan SDM selalu dijadikan alasan oleh pihak manajemen RSUD Muyang Kute.

Hal yang mendasar yang harus dilakukan oleh PJ.Bupati Bener Meriah adalah untuk mengembalikan para tenaga kesehatan tersebut kembali ke RSUD Muyang Kute, dan yang menjadi pertanyaan mengapa tenaga kesehaan banyak yang ditempatkan diluar dari RSUD Muyang Kute dan hal ini mengapa sampai terjadi.

Carut marutnya manajemen yang didapatkan dari hasil penelusuran, bahwa adanya penempatan pejabat dilingkungan RSUD Muyang Kute yang tidak sesuai, salah satu contoh: Kabid keperawatan bukan dari latar belakang pendidikan perawat. Kemudian adanya penempatan pejabat setingkat kepala ruangan yang diberikan kepada pegawai yang baru saja menjadi pegawai negeri Sipil / Pegawai baru 100 %, dan sangat jelas mereka sangat minim pengalaman.

Sementara sejauh yang kita ketahui, seorang kepala ruangan adalah seorang manager tingkat bawah/ Lini yang memegang peranan cukup penting dalam menetukan keberhasilan pelayanan melalui fungsi masing². Jadi bisa dibayangkan, apa yang terjadi bila amanah tersebut diberikan pada seseorang yang sama sekali belum memiliki pengalaman. Ini adalah sebuah kesalahan terbesar yang harus segera dinetralisir oleh pimpinan RSUD Muyang Kute.

Faktor X yang berikutnya yang didapatkan, bahwa para Dokter Spesialis sudah tidak mendukung Direktur dalam menjalankan roda kepemimpinan lagi, dan bukti ini didukung dengan adanya petisi yang menyatakan bahwa: Para dokter spesialis tersebut meminta kepada Pj.Bupati Bener Meriah untuk mengantikan Direktur RSUD Muyang Kute dari direktur saat ini kepada direktur baru yang direkomendasikan oleh mereka.

Pembuktian ini juga bisa dilihat dengan berkantornya kembali Pj.Bupati Bener Meriah ke RSUD Muyang Kute. Walaupun dengan berbagai alasan, hal ini membuktikan bahwa lemahnya manajemen RSDU Muyang Kute dengan komposisi yang ada saat ini, sehingga Pj Bupati harus bolak balik berkantor ke RSU tersebut.

Saat Said Machdy Bendahara SPMI Aceh didampingi ketua SPMI Aceh Chaidir Toweren, mengkonfirmasi langsung Ahad 30/4/2023 kepada direktur RSUD Muyang Kute dr. Sri Tabahati.Sp.A terkait beberapa hal diatas melalui nomor Whatsapp pribadinya, dan menjawab sebagai berikut.

“Pj Bupati berkantor kembali di RSU Muyang Kute tidak, tapi Pj Bupati dalam hal mendukung Akreditasi Rumah Sakit yang survey simulasinya akan dilaksanakan dipertengahan bulan Juni, menempatkan Assisten III dan staf Ahli untuk setiap hari dan beberapa jam berada di RS guna memantau kelengkapan dokumen administrasi.”

Mengenai adanya mutasi tenaga kesehatan dari RS ke Dinas yang tidak vertikal, direkur RS menjawab, “saya tidak bisa menilai, karena itu hak Pj Bupati, beliau pasti sudah dengan pertimbangan yang matang dan melalui kajian yang benar” dan terkait adanya kepala ruangan yang berasal dari PNS yang baru 100 % sudah menjabat kepala ruangan, “itu benar, karena kita kekurangan SDM”.

Jawaban terakhir yang diberikan dr. Sri Tabahati.Sp.A direktur RS Muyang Kute, terkait adanya petisi dari sejumlah dokter spesialis “Secara tidak langsung saya juga mendengar begitu. Tapi baik Pj Bupati maupun teman² spesialis belum pernah mengatakan hal tersebut kepada saya. Kalaupun hal itu benar, saya sangat menghargai petisi teman² spesialis tersebut, karena mereka orang terpelajar dan teman sejawat saya. Sebagai dokter kami disumpah “Saya akan perlakukan teman sejawat saya seperti saudara kandung” sehingga bila teman² saya membuat petisi tentu ada hal baik yang ingin mereka lakukan, saya percaya hubungan kami sebagai teman sejawat lebih erat ketimbang hubungan seorang direktur dengan pegawainya”.

Dari perihal tersebut diatas dapat disimpulkan, bahwa dalam hal ini Pj Bupati Bener Meriah segera menggambil sikap, beberapa hal yang menjadi persoalan sehingga rendahnya kondisi manajemen RSUD Muyang Kute. Terlebih lagi RS tersebut akan menghadapi akreditasi pada bulan Juni mendatang, tentu perlu dibentuk tim yang benar² mampu, bila mereka berada diluar RS Muyang Kute, segera tarik balik ke RS tersebut, karena akreditasi RS akan berdampak positif bagi berbagai pihak, negara, pemerintah, masyarakat, tenaga kesehatan, rumah sakit dan tenaga medik. Dan banyak hal lagi bila diuraikan.

Terkait dengan dugaan adanya keinginan sejumlah dokter spesialis untuk meminta kepada kepala daerah Bener Meriah untuk segera digantikan pimpinan mereka (red Direktur) itu juga menjadi sebuah pertimbangan, karena sesuatu tidak akan berjalan dengan baik bila tidak saling mendukung apalagi ini dari seluruh dokter spesialis.

Kita sangat berharap kepada Pj bupati Bener Meriah Drs Haili Yoga,MS.i agar serius dalam hal ini, karena bukan tidak mungkin ini juga akan berefek terhadap laporan kinerja beliau selaku Pejabat Bupati Bener Meriah yang akan memasuki masa evaluasi kinerja seorang pejabat Bupati dikabupaten Bener Meriah – Aceh []

Laporan : Tim\Mropadanganesha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *