Ogan Komering Ilir – dinastinews.com – Senin (11/4/2022) – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Sumsel melakukan sidak ke sejumlah pedagang makanan dan minuman, di sepanjang jalan merdeka Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir guna melindungi masyarakat dari produk makanan tidak sehat dan berbahaya.
Kepala BPOM Provinsi Sumsel, Drs Zulkifli Apt , menyampaikan bahwa pihaknya rutin melakukan pengawasan terhadap peredaran makanan dan minuman yang dijual di pasaran ke sejumlah daerah, termasuk di Kabupaten OKI.
“Memasuki pekan kedua di bulan Ramadhan ini, kita sidak ke Kab OKI yang di dampingi Kepala Dinas Perdagangan dan perwakilan Dinas Kesehatan,” katanya.
Lanjut Zulkifli, Kegiatan ini dilakukan untuk melindungi masyarakat dari makanan atau produk yang terbuat dari bahan yang dapat membahayakan kesehatan dan mengambil sempel sebanyak 25 sempel.
“Berdasarkan hasil sidak hari ini ditemukan produk makanan yang dijual pedagang pada mie basah mengandung zat berbahaya dan yang lain alhamdulilah negatif,” ujarnya.
Kepala Dinas Perdagangan Kab OKI Drs, H Alamsyah, M.Si beserta dinas terkait jajaran Pemkab OKI, saat ikut mendampingi sidak menjelaskan, pihaknya bersama dengan BPOM Provinsi Sumsel melakukan pengawasan terhadap produk-produk makanan serta minuman yang dijual pedagang di Kabupaten OKI khususnya selama Ramadhan 1443 Hijriyah.
“Ini adalah upaya kami bersama dalam rangka melindungi masyarakat OKU dari mengkonsumsi bahan-bahan yang mungkin berbahaya bagi kesehatan,” katanya.
Berdasarkan hasil sidak pihaknya menemukan pada makan mie basah yang mengandung zat berbahaya, dan pada saat ini kami hanya memberikan himbauan, dan apa bila masih menjual makanan yang mengandung bahan berbahaya akan kami tindak jika menemukan makanan atau minuman yang kadaluarsa ataupun berbahaya beredar di daerah OKI.
Ali warga Kelurahan Kedaton salah satu pembeli makanan, mengatakan sangat berterima kasih BPOM yang memeriksa makanan dan minuman yang di jual di Kayuagung, ini sehingga kami tidak ragu mana yang mengandung zat berbahaya dan yang tidak, ujarnya. (Ar)