Dinastinews.com Aceh | Mandalika Lombok Tengah – NTB – Seorang Jurnalis itu berat, tak semua orang kuat dari panas – Dari hujan dan angin malam – yang bisa kapan saja menerjang. Juga harus kuat dimarahi atasan kalau-kalau gagal dapat berita. Belum lagi harus membawa tas yang cukup berat karena diisi perlengkapan liputan.
Lalu apa saja perlengkapan yang harus dibawa jurnalis saat hari-hari dilapangan: Bung Bambang salah satu penggiat Media menyampaikan pada media ini saat berbincang santai sembari menikmati minum kopi, dikawasan Kota Mandalika – Lombok Tengah – NTB. Selasa (31/1/2023).
(1) KARTU ID CARD : Jangan mengaku jurnalis jika tidak bisa menunjukkan kartu identitas pers anda. Karenanya, untuk mempermudah liputan dilapangan dan agar tidak dibilang jurnalis abal-abal, pastikan benda ini selalu terbawa saat liputan.
Kalau perlu selalu gantungkan dileher agar tidak terlupa tertinggal dirumah” Jelas Bung Bambang
(2) BUKU CATATAN : Salah satu benda yang selalu harus ada dalam tas wartawan. Sederhana, tapi benda ini sangat berguna untuk mencatat info-info penting yang disampaikan Narasumber, tambahnya
(3) PEREKAM SUARA : Mencatat terkadang kurang lengkap – karena bisa saja ada informasi yang terlewatkan. Inilah pentingnya membawa perekan suara. Jika ada informasi yang tak sempat tercatat, wartawan tinggal mendengarkan hasil rekaman, jelas Bung Bambang.
(4) KAMERA : Benda wajib untuk seorang jurnalis, namun sebagai jurnalis alat ini juga penting. Gunanya untuk memotret momen-momen yang tengah diliput
(5) SMARTPHONE : Perekam suara maupun buku catatan, solusinya bawa smartphone yang mendukung ketiga hal tadi. Syaratnya, bawalah gadget yang didukung kamera berkualitas baik dan jernih” tambahnya
(6) INTERNET : Dizaman yang sudah serba canggih seperti sekarang, apalah arti HP mahal dan bagus jika tak ditunjang jaringan Internet. Terlebih bagi jurnalis bekerja dimedia online
(7) HEADSET : Sebenarnya bukan benda wajib. Namun, barang yang satu ini juga cukup penting untuk kegiatan jurnalistik. Dengan menggunakan Headset, seorang jurnalistik dapat mendengarkan hasil rekaman dengan lebih jelas dan jernih” tutupnya []
(Red) Roni Ganesha