Dinastinews.com Aceh | Langsa – Perambahan liar kayu bakau dalam wilayah perairan Kota Langsa – Aceh Timur – Aceh Tamiang masih terus terjadi hingga saat ini. Senin(30/1/2023).
Hal tersebut terungkap dari adanya tumpukan kayu Bakau yang terlihat memenuhi sejumlah dapur Arang yang berada digampong Sungai Lueng – Kecamatan Langsa Timur – Kota Langsa.
Dari amatan yang dilakukan media ini terlihat kayu bakau yang dipalak alap-alap merupakan kayu bakau berukuran sedang dan kecil.
Tumpukan kayu bakau tersebut menurut keterangan salah seorang pekerja berasal dari perairan wilayah Aceh Tamiang dan Kota Langsa.
“Ada wilayahnya.. kata pekerja yang tanpa menjelaskan indentitas namanya kepada wartawan kami saat dikonfirmasi dilokasi dapur Arang.
Lanjut dia “Kalau kami wilayah perairan sebelah timur masuk wilayah Langsa dan Aceh Tamiang, sebutnya.
Ia menambahkan: “Kalau yang wilayah barat itu masuk wilayah Aceh Timur: Perairan Birem dan sekitarnya, jadi lokasi pemotongan kayu bakau yang kami lakukan ini ada wilayahnya masing-masing, tutur pekerja itu menerangkan.
Sementara itu dari hasil (Pulbaket: Pengumpulan bahan keterangan) yang diperoleh dari sejumlah sumber masyarakat setempat mengatakan:
“Dapur Arang itu ada tokenya inisial (S : Mantan Guchik Gampong Sungai Pauh – Kecamatan Langsa Barat – Kota Langsa.
Inisial (S : Mantan Geuchik ini merupakan “Tuan pemilik modal dan dia yang membayar semua gaji para pekerja penebang Kayu Bakau yang diduga tanpa ijin tersebut, ungkap sumber masyarakat.
Terkait hal ini inisial (S : Mantan Geuchik – Kades) yang disebut-sebut warga yang berasal dari salah satu Gampong Sungai Pauh – Kecamatan Langsa Barat tersebut, hingga berita ini ditayangkan belum berhasil dikonfirmasi oleh awak media kita ini []
(B.01 – Ganesha)
