Dinastinews.com Aceh | Aceh Timur —- Sudah jatuh tertimpa tangga, begitulah nasib warga Desa Alur Kaul Kecamatan Rantau Seulamat, Kabupaten Aceh Timur, Disetiap penghujung tahunnya.
Hancurnya jalan utama Desa Alur Kaul dan tiga Desa lainnya, sehingga sangat menyulit untuk dilalui warga masyarakat baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Hal tersebut disebabkan hujan yang turun berkepanjangan mengguyur daerah tersebut, sehingga keadaan jalan keempat Desa itu kini bagaikan Kubangan Gajah.
Keadaan seperti ini hampir setiap tahunnya dirasakan oleh seluruh warga masyarakat setempat, yakni,
Desa Alur Kaul – Alue Punti – Alue Tu’i dan Desa Damar Sipoet dalam wilayah Kecamatan Rantau Seulamat Aceh Timur.
“Hampir setiap akhir tahunnya masyarakat keempat Desa tersebut selalu mengeluh, dimana disaat datang musim penghujan, masyarakat sangat kesulitan untuk mengeluarkan hasil Pertanian dan Perkebunan mereka” sebut salah seorang warga Desa Alur Kaul, M. ISA.
Ia melanjutkan “Yang lebih parah lagi harga komoditi hasil Perkebunan dan Pertanian mereka saat ini semakin anjlok, dan dampak melemahnya harga beli masyarakat daerah tersebut.
Kepala Desa Alur Kaul RAMLI mengatakan kepada awak media ini pada tanggal 15/11/2022 bahwa “Untuk saat ini seluruh masyarakat yang terdampak oleh hancurnya jalan itu sangat kesulitan untuk beraktifitas, mengangkut keluar barang-barang hasil panen Perkebunan dan Pertanian mereka, lebih-lebih jika ada warga yang sakit atau yang ingin melahirkan dan butuh pertolongan Medis, kami terpaksa membawa pasien dengan cara menggotong untuk mendapatkan pertolongan Medis Puskesmas Rantau Seulamat (Bayeun) dengan jarak tempuh berjalan kaki sekitar 16 Km, ujar Kesyik RAMLI.
SULAIMAN, selaku kepala Desa Alue Punti juga angkat bicara bahwa “Masyarakat pengguna jalan utama sebagai penghubung ke ibu kota Kecamatan, merasa sangat kewalahan untuk mengeluarkan hasil panen Perkebunan dan Pertanian mereka, ini semua karena faktor jalan yang hancur akibat guyuran curah hujan yang berkepanjangan, dan membuat jalan Desa Alur Kaul bagaikan Kubangan Gajah. Ucap SULAIMAN.
Lanjut SULAIMAN “Akhirnya hasil panen masyarakat tersebut membusuk dipinggir jalan akibat tidak bisa diangkut untuk dijual keluar, dan yang paling fatal, Ekonomi Masyarakat sehari-hari menjadi terpuruk lemah, jika hal ini terus menerus dibiarkan terjadi, kami ini mau makan apa, Bapak ….. ?” ungkap SULAIMAN dengan nada kecewa.
Dikesempatan yang singkat, salah satu guru tenaga pendidik INDRA saat ditemui oleh media ini menyebutkan,
memang disetiap tahunnya kami menderita seperti ini, betapa tidak para siswa/i juga sering mengalami gagal belajar, karena jalan yang ditempuh kesekolah oleh anak didik tersebut sangat membuat mereka kewalahan, terkadang mereka harus membawa baju ganti, dan terkadang mereka juga harus tidak kesekolah, ini semua karena faktor jalan yang dilalui tidak bersahabat dengan mereka” kata INDRA.
Oleh karena itu, kami atas nama seluruh masyarakat yang bernaung diempat Desa tersebut dan seluruh kepala Desa memohon kepada bapak pimpinan daerah Aceh untuk segera turun kelokasi dan melihat bagaimana nasib jalan kami ini.
Selanjutnya, “Kami mohon kepada bapak bupati Aceh Timur dan Gubernur Aceh mohon dengan segera untuk merespon untuk merenopasi akses jalan kami ini. Karena ini semua menyangkut dengan kemakmuran masyarakat,” tutupnya []
Ridwan – M.Isa – Ganesha