RajaBackLink.com

Aceh Timur- Terkait bendera Merah Putih yang diduga dibiarkan sobek begitu lama di SMP 2 Indra Makmu, aktivis LEKAAT(Lembaga Komunikasi dan Advokasi Aceh Timur) , T.Baharuddin alias Kopral mengecam keras kepala sekolah tersebut. Ia mengatakan bahwa bendera merah putih saja berani ia abaikan apalagi hal lainnya. ” Sebagai pendidik apalagi ia sebagai pimpinan disekolah tersebut seharusnya ia menunjukkan sikap empati yang lebih tinggi terhadap lingkungannya. Apa lagi menyangkut dengan bendera merah putih itu sangat sensitif. Saya sangat kecewa dan mengecam keras terhadap kepala sekolah tersebut Saya berharap agar ibu kepala ini dipanggil oleh pihak TNI-Polri untuk mempertanyakan sikap wawasan kebangsaannya. Bila perlu harus diuji pemahaman Pancasila dengan Lima Silanya dan juga menyanyikan lagu Indonesia Raya. Siapa tahu dia tidak dapat memaparkan pemahaman yang berkaitan dengan wawasan kebangsaan. Ini patut diduga lho…” Jelas Kopral kepada media ini Jum’at 7 Oktober 2022. Ia juga menjelaskan bahwa berkaitan dengan bendera ini adalah hal paling sakral bagi bangsa Indonesia. Dalam hal olah raga tingkat internasional saja semua atlit berlomba lomba agar bendera negaranya berkibar dengan merebut medali emas. Saat benderanya berkibar, atlitnya meneteskan air mata haru karena berhasil mengibarkan bendera pusakanya. Begitulah bangga dengan bendera negaranya masing-masing. ” Begitu bangga dengan benderanya, bendera itu adalah simbol yang maknanya sangat universal. Bisa berarti sebagai semangat nasionalis bangsa, bisa berarti semangat perjuangan, bisa berarti semangat cinta tanah air, bisa berarti semangat entitas negara dan bisa berarti juga sebagai pengingat sejarah masa lampau. Jadi bendera kita ini memiliki makna cukup besar bagi bangsa dan negara. Siapa saja yang tidak empati dengan bendera merah putih yaitu bendera bangsa yang kita cintai ini, bendera yang susah payah diperjuangkan oleh para pahlawan terdahulu kita , maka harus diambil tindakan tegas. Karena patut diduga meragukan semangat cinta tanah airnya. Konon ianya seorang pegawai negeri yang menerima kesejahteraan dari negara Republik Indonesia. Jelas Kopral.

Aceh Timur- Terkait bendera Merah Putih yang diduga dibiarkan sobek begitu lama di SMP 2 Indra Makmu, aktivis LEKAAT(Lembaga Komunikasi dan Advokasi Aceh Timur) , T.Baharuddin alias Kopral mengecam keras kepala sekolah tersebut. Ia mengatakan bahwa bendera merah putih saja berani ia abaikan apalagi hal lainnya.  ” Sebagai pendidik apalagi ia sebagai pimpinan disekolah tersebut seharusnya ia menunjukkan sikap empati yang lebih tinggi terhadap lingkungannya. Apa lagi menyangkut dengan bendera merah putih itu sangat sensitif. Saya sangat kecewa dan mengecam keras terhadap kepala sekolah tersebut  Saya berharap agar ibu kepala ini dipanggil oleh pihak TNI-Polri untuk mempertanyakan sikap wawasan kebangsaannya. Bila perlu harus diuji pemahaman Pancasila dengan Lima Silanya  dan juga menyanyikan lagu Indonesia Raya. Siapa tahu dia tidak dapat memaparkan pemahaman yang berkaitan dengan wawasan kebangsaan. Ini patut diduga lho…” Jelas Kopral kepada media ini Jum’at 7 Oktober 2022.  Ia juga menjelaskan bahwa berkaitan dengan bendera ini adalah hal paling sakral bagi bangsa Indonesia. Dalam hal olah raga tingkat internasional saja semua atlit berlomba lomba agar bendera negaranya berkibar dengan merebut medali emas. Saat benderanya berkibar, atlitnya meneteskan air mata haru karena berhasil mengibarkan bendera pusakanya. Begitulah bangga dengan bendera negaranya masing-masing.   ” Begitu bangga dengan benderanya, bendera itu adalah simbol yang maknanya sangat universal. Bisa berarti sebagai semangat nasionalis bangsa, bisa berarti semangat perjuangan, bisa berarti semangat cinta tanah air, bisa berarti semangat entitas negara dan bisa berarti juga sebagai pengingat sejarah masa lampau. Jadi bendera kita ini memiliki makna cukup besar bagi bangsa dan negara. Siapa saja yang tidak empati dengan bendera merah putih yaitu bendera bangsa yang kita cintai ini, bendera yang susah payah diperjuangkan oleh para pahlawan terdahulu kita , maka harus diambil tindakan tegas. Karena patut diduga meragukan semangat cinta tanah airnya. Konon ianya seorang pegawai negeri yang menerima kesejahteraan dari negara Republik Indonesia. Jelas Kopral.

Dinastinews.com Aceh | Aceh Timur — ceh Timur- Terkait bendera Merah Putih yang diduga dibiarkan sobek begitu lama di SMP 2 Indra Makmu, aktivis LEKAAT(Lembaga Komunikasi dan Advokasi Aceh Timur) , T.Baharuddin alias Kopral mengecam keras kepala sekolah tersebut. Ia mengatakan bahwa bendera merah putih saja berani ia abaikan apalagi hal lainnya.

” Sebagai pendidik apalagi ia sebagai pimpinan disekolah tersebut seharusnya ia menunjukkan sikap empati yang lebih tinggi terhadap lingkungannya. Apa lagi menyangkut dengan bendera merah putih itu sangat sensitif. Saya sangat kecewa dan mengecam keras terhadap kepala sekolah tersebut Saya berharap agar ibu kepala ini dipanggil oleh pihak TNI-Polri untuk mempertanyakan sikap wawasan kebangsaannya. Bila perlu harus diuji pemahaman Pancasila dengan Lima Silanya dan juga menyanyikan lagu Indonesia Raya. Siapa tahu dia tidak dapat memaparkan pemahaman yang berkaitan dengan wawasan kebangsaan. Ini patut diduga lho…” Jelas Kopral kepada media ini Jum’at 7 Oktober 2022.

Ia juga menjelaskan bahwa berkaitan dengan bendera ini adalah hal paling sakral bagi bangsa Indonesia. Dalam hal olah raga tingkat internasional saja semua atlit berlomba lomba agar bendera negaranya berkibar dengan merebut medali emas. Saat benderanya berkibar, atlitnya meneteskan air mata haru karena berhasil mengibarkan bendera pusakanya. Begitulah bangga dengan bendera negaranya masing-masing.

” Begitu bangga dengan benderanya, bendera itu adalah simbol yang maknanya sangat universal. Bisa berarti sebagai semangat nasionalis bangsa, bisa berarti semangat perjuangan, bisa berarti semangat cinta tanah air, bisa berarti semangat entitas negara dan bisa berarti juga sebagai pengingat sejarah masa lampau. Jadi bendera kita ini memiliki makna cukup besar bagi bangsa dan negara. Siapa saja yang tidak empati dengan bendera merah putih yaitu bendera bangsa yang kita cintai ini, bendera yang susah payah diperjuangkan oleh para pahlawan terdahulu kita , maka harus diambil tindakan tegas. Karena patut diduga meragukan semangat cinta tanah airnya. Konon ianya seorang pegawai negeri yang menerima kesejahteraan dari negara Republik Indonesia. Jelas Kopral.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *