Dinastinews.com|Direktur RSJKO Engku Haji Daud (EHD) Kepri, dr. Asep Guntur Sapari, mengungkap lonjakan kasus anak kecanduan gadget dan judi online (judol) di Kepulauan Riau. Pasien terbaru yang ditangani bahkan seorang siswa kelas 6 SD.
“Terakhir pasien anak kelas 6 SD,” ujar Asep, Jumat (28/11).
Mayoritas pasien berasal dari Batam dan datang bukan atas kesadaran sendiri, melainkan diantar sponsor seperti anggota dewan atau pendamping masyarakat. “Kesadaran untuk datang sendiri masih rendah,” tegasnya.
Asep menjelaskan kecanduan gadget dipicu pengenalan gawai yang terlalu dini serta lemahnya pengawasan orangtua. Anak dibiarkan mengakses konten tanpa batas, sementara risiko yang mengintai sangat luas. “Gadget ini hutan belantara,” katanya.
Lingkungan pertemanan juga menjadi pemicu kuat. Melihat teman bermain gadget mendorong anak ikut tenggelam dalam penggunaan berlebihan. Di sisi lain, orangtua justru sering menjadikan gawai sebagai alat menenangkan anak. “Banyak ibu-ibu memberikan gadget karena kalau tidak, anaknya nangis,” ungkapnya.
Dampaknya tidak main-main: fokus belajar turun, perilaku berubah, hingga potensi tindakan kriminal seperti mencuri.
Untuk menekan angka kasus, RSJKO menggencarkan kerja sama dengan guru BK dan duta genre di sekolah guna memperkuat edukasi dan pengawasan. “Peran orangtua dan lingkungan sekitar sangat menentukan,” tutup Asep.
