RajaBackLink.com

“Bupati dan Kapolres Bintan Bungkam di Tengah Ilegal Mining: Diam yang Membebani”

“Bupati dan Kapolres Bintan Bungkam di Tengah Ilegal Mining: Diam yang Membebani”

“Diam yang Mengundang Curiga”

Dinastinews|Bintan – Di tengah hiruk-pikuk tambang pasir ilegal yang makin menjadi di Galang Batang dan Kampung Banjar, ada dua sosok yang justru paling disorot karena sikapnya yang membisu: Kapolres Bintan dan Bupati Bintan. Publik menilai, diam mereka bukan sekadar keterlambatan merespons – tetapi ketidakpedulian yang terlihat terlalu mencolok.

Sementara truk-truk pasir hilir-mudik setiap hari, dua pucuk pimpinan daerah itu tidak mengeluarkan satu pun langkah konkret. Tidak ada perintah razia. Tidak ada sidak. Tidak ada pernyataan resmi untuk menenangkan publik. Tidak ada penjelasan siapa yang sedang diselidiki, atau apakah penyelidikan itu ada sama sekali.

Yang muncul hanya ruang kosong – dan ruang kosong itu diisi oleh kecurigaan masyarakat.

Di mata publik, sikap diam Kapolres dan Bupati bukan lagi dianggap sebagai “menunggu laporan lengkap”. Diam itu kini dibaca sebagai pembiaran, bahkan seolah memberi ruang nyaman bagi operasi ilegal yang sudah terang-terangan merusak lingkungan dan merugikan negara.

Pertanyaannya sederhana: Jika benar tidak ada keterlibatan, kenapa tidak bergerak? Jika benar tidak ada beking, kenapa tidak ada tindakan tegas ? Jika benar wilayahnya sedang diserbu mafia pasir, kenapa pemimpinnya justru memilih bungkam ?

Masyarakat menilai, seorang Kapolres seharusnya menjadi orang pertama yang turun ketika hukum dilecehkan. Seorang Bupati seharusnya menjadi suara paling keras ketika warganya dirugikan. Tetapi yang terjadi di Bintan justru sebaliknya – dua pimpinan tertinggi bersikap seperti penonton.

Kekosongan sikap ini membuat publik gelisah, sekaligus marah. Karena ketika pemimpin memilih diam, sinyal yang diterima masyarakat hanya satu:
ada sesuatu yang sedang disembunyikan, atau ada seseorang yang sedang dilindungi.

Dan selama Kapolres Bintan serta Bupati Bintan tidak mengambil langkah nyata, publik akan terus menilai bahwa diam mereka lebih keras daripada suara mafia pasir itu sendiri.

Bersambung…..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *