Polres Sarolangun melaksanakan apel gelar kesiapsiagaan dalam rangka tanggap darurat bencana hidrometeorologi Kabupaten Sarolangun tahun 2025. Kegiatan ini digelar di halaman Mapolres Sarolangun, Rabu (5/11/25) pagi.
Apel dipimpin langsung oleh Kapolres Sarolangun AKBP Wendi Oktariansyah, S.I.K., M.H, dan dihadiri oleh Bupati Sarolangun diwakili Sekda Ir. Dedy Hendri, M.Si sejumlah pejabat Forkopimda dan instansi terkait. Hadir dalam kegiatan tersebut Dandim diwakili Danramil 042 Mayor Inf Abd Aziz, Wakapolres Kompol Aswindo Indriadi, S.Kom, MH., Kepala BPBD Sarolangun Solahudin Nopri, Kepala Dishub Supriyanto, S.I.P.
Peserta apel terdiri dari personel gabungan yang meliputi anggota Polres Sarolangun, Koramil Sarolangun, Bhabinkamtibmas Polsek Jajaran, Satpol PP, Basarnas, dan BPBD Kabupaten Sarolangun.
Dalam apel tersebut, Kapolres Sarolangun membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., yang menekankan pentingnya kesiapan seluruh unsur dalam menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem, seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan gelombang tinggi.
“Apel ini bukan hanya bentuk kesiapan personel dan peralatan, tetapi juga wujud komitmen untuk bersinergi, bergerak cepat, tepat, dan terpadu dalam melindungi keselamatan masyarakat,” ujar Kapolri dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kapolres Sarolangun.
Kapolri juga menekankan perlunya memperkuat sistem deteksi dini dan penyebaran informasi cepat kepada masyarakat, melaksanakan patroli di daerah rawan, meningkatkan koordinasi lintas sektor melalui posko terpadu, serta mengoptimalkan kesiapan personel dan peralatan di lapangan.
“Kami bersama TNI, BPBD, dan seluruh stakeholder terkait akan terus bersinergi dalam penanganan bencana. Dengan kesiapsiagaan yang baik, diharapkan kita dapat meminimalisir dampak yang timbul dan memberikan rasa aman bagi masyarakat,” ujarnya
Kegiatan apel ini menjadi bentuk nyata sinergi antara Polri, TNI, dan instansi pemerintah dalam menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat Tabalong menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi akibat perubahan cuaca ekstrem.














