RajaBackLink.com

“Reklamasi Liar Bengkong: Abi alias Robi Diduga ‘Menelan’ Laut Demi Proyek”

“Reklamasi Liar Bengkong: Abi alias Robi Diduga ‘Menelan’ Laut Demi Proyek”

DNews|Batam Aroma busuk praktik reklamasi liar di kawasan Bengkong, Kota Batam, makin menyengat. Laut yang dulu menjadi sumber nafkah nelayan kini berubah jadi daratan hasil timbunan ilegal. Di balik semua itu, satu nama mencuat dan kini jadi perbincangan hangat: Abi alias Robi, pengusaha besar pemilik kawasan Golden Prawn dan Golden City. Kamis, 30 Oktober 2025.

Abi alias Robi diduga kuat menjadi aktor utama penimbunan ratusan hektare lautan di Bengkong, yang dilakukan tanpa izin resmi dan tanpa kajian lingkungan. Aktivitas ini bukan hanya merusak ekosistem laut, tetapi juga mematikan mata pencaharian nelayan yang bergantung pada hasil tangkap di perairan tersebut.

Ketua FKUB MBM Nelayan Bengkong, Syahrial, menyebut dampak ulah Abi/Robi sudah sangat terasa.

“Akibat reklamasi oleh pengusaha Abi atau Robi, alur sungai makin sempit, hasil tangkapan turun, dan air pasang makin sering meluap. Kalau terus dibiarkan, nelayan akan habis dan Bengkong bisa tenggelam,” tegasnya dengan nada keras.

Menanggapi persoalan yang kian memanas, DPRD Provinsi Kepri berencana menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) lintas komisi dengan menghadirkan pihak perusahaan, masyarakat, serta instansi terkait. Namun masyarakat menilai langkah ini tak cukup – mereka menuntut tindakan hukum nyata terhadap Abi/Robi dan jaringan bisnisnya.

Kini, publik menantang pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk turun tangan menutup seluruh aktivitas reklamasi ilegal yang dilakukan oleh pengusaha Abi alias Robi. Sebab, di balik tumpukan tanah dan proyek mewah itu, ada derita nelayan, rusaknya alam, dan lenyapnya keadilan.

Laut Bengkong dulu memberi hidup bagi ribuan nelayan. Kini, di bawah bayang-bayang kerakusan pengusaha Abi/Robi, laut itu justru sekarat – dan Batam menunggu: apakah hukum masih berani menegakkan keadilan di atas timbunan pasir milik penguasa ?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *