DNews|Batam Dugaan maraknya judi gelper di 40 titik Kota Batam terus menuai sorotan. Fakta mengejutkan, nama Purida, seorang Ibu RT, disebut sebagai salah satu aktor penting dalam jaringan perjudian tersebut. Tak hanya meresahkan warga, keterlibatan Purida juga mengungkap adanya dugaan aliran uang besar yang mengalir ke pihak-pihak tertentu.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, omzet judi gelper di Batam mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah per hari. Dana tersebut diduga tidak hanya masuk ke kantong pengelola, tetapi juga mengalir ke oknum tertentu yang diduga menjadi backing agar operasi tetap berjalan mulus.
“Bukan rahasia lagi kalau bisnis seperti ini pasti ada yang melindungi. Mustahil bisa bebas beroperasi di 40 lokasi kalau tidak ada oknum yang bermain,” ungkap seorang warga yang enggan disebut namanya.
Pantauan langsung di lapangan, mesin-mesin gelper yang semestinya untuk hiburan anak-anak justru disulap jadi mesin perjudian. Para pemain terlihat nyaman, tanpa khawatir akan penggerebekan. Situasi ini menimbulkan tanda tanya besar terkait ketegasan Aparat Penegak Hukum (APH).
“Kami kecewa. Aparat seolah menutup mata, sementara anak-anak jadi korban moral. Kalau tidak segera dihentikan, ini akan menjadi bom waktu yang menghancurkan generasi,” ujar warga lainnya dengan nada geram.
Masyarakat kini menuntut aparat, mulai dari Polsek, Polresta Barelang hingga Kapolda Kepri, untuk tidak main mata. Mereka menegaskan, publik berhak tahu siapa saja yang ada di balik jaringan ini, termasuk peran Purida dan aliran dana yang diduga melibatkan oknum penegak hukum.
