Dinasti News|Batam – (21/08/2025) Dugaan praktik perjudian berkedok gelanggang permainan elektronik (gelper/jackpot) di kawasan Top100 Batu Aji hingga Sagulung semakin menguat. Publik kini mendesak aparat penegak hukum (APH) untuk bertindak tegas, setelah bukti visual dan data lokasi GPS menunjukkan titik koordinat aktivitas mencurigakan.
Hasil penelusuran di lapangan, sebuah titik di kawasan Sagulung – Tembesi, Kota Batam, Kepulauan Riau (Lat 1.041197°, Long 104.002739°) terpantau pada 25 Maret 2025 pukul 14:28 WIB. Lokasi itu diduga berdekatan dengan arena permainan yang menyatukan wahana anak-anak dengan mesin jackpot, modus lama perjudian yang dibungkus dengan label hiburan keluarga.
Seorang pengunjung, Karina, sebelumnya sudah mengungkap kronologi temuannya di arena permainan. Ia menilai penyatuan wahana anak dengan mesin jackpot adalah bentuk pembiaran berbahaya.
“Anak-anak bisa dengan mudah melihat bahkan ikut terpengaruh. Kalau aparat diam saja, siapa yang bertanggung jawab terhadap rusaknya mental generasi?” tegasnya.
Aktivis pemerhati anak dan hukum di Batam menilai praktik ini adalah modus baru perjudian terselubung.
“Lokasi jelas, bukti ada. Kalau masih dibiarkan, publik wajar curiga ada oknum aparat yang bermain mata dengan pengelola,” ujar salah seorang aktivis.
Desakan kini mengarah kepada Kapolresta Barelang dan Polda Kepri, agar tidak sekadar melakukan sidak formalitas, melainkan benar-benar membongkar jaringan bisnis gelper yang disebut-sebut sudah lama beroperasi di Batam.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pengelola lokasi maupun aparat. Namun publik menegaskan, jika dugaan ini terus didiamkan, maka Batam akan dikenal sebagai kota yang menormalisasi perjudian dengan melibatkan anak-anak sebagai penonton.
