RajaBackLink.com

Emas Capai Rekor Tertinggi Baru, Sentimen Politik Dorong Lonjakan XAUUSD

Emas Capai Rekor Tertinggi Baru, Sentimen Politik Dorong Lonjakan XAUUSD

Harga emas (XAUUSD) memulai pekan ini dengan lonjakan tajam pada Senin (21/4), mencetak rekor tertinggi baru di level $3.430 per troy ons sebelum mengalami koreksi ke kisaran $3.419. Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya ketidakpastian pasar menyusul pernyataan kontroversial dari Presiden AS, Donald Trump, yang secara terbuka mengkritik independensi The Federal Reserve (The Fed) dan menyebut Ketua The Fed, Jerome Powell, sebagai “pecundang besar” karena lambat memangkas suku bunga. Kondisi ini mendorong peningkatan permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.

Pada perdagangan Selasa (22/4), harga emas kembali menguat dan menyentuh level tertinggi baru di $3.450. Kenaikan ini mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap dinamika politik di AS yang terus memanas, serta ketidakpastian arah kebijakan moneter The Fed yang dianggap terlalu berhati-hati dalam menghadapi tekanan ekonomi.

Menurut analisis dari Andy Nugraha, analis Dupoin Indonesia, sinyal teknikal dari pola candlestick dan indikator Moving Average menunjukkan tren bullish yang semakin kuat pada XAUUSD. “Pasar masih didominasi oleh tekanan beli yang tinggi. Jika tren ini berlanjut, harga emas berpotensi menembus level psikologis $3.500,” jelasnya. Namun, Andy juga memperingatkan kemungkinan terjadinya koreksi teknikal apabila momentum kenaikan melemah. “Jika terjadi pembalikan arah, harga bisa turun ke area support terdekat di $3.374,” tambahnya.

Di sisi lain, pelemahan dolar AS turut memberikan dorongan tambahan pada harga emas. Indeks Dolar AS (DXY) turun ke level terendah dalam tiga tahun di angka 97,92, seiring meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap ketidakpastian arah kebijakan The Fed. Jerome Powell dalam pernyataannya mengakui potensi stagflasi dan menyebut bahwa bank sentral saat ini berada dalam fase menunggu perkembangan lebih lanjut, sehingga menambah sentimen negatif pasar.

Kendati imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun naik ke 4,373%, serta imbal hasil riil juga meningkat, investor tetap memilih emas karena ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter. Data pasar menunjukkan bahwa pelaku pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga The Fed hingga 94,5 basis poin hingga akhir 2025, dengan peluang penurunan pertama pada Juli.

Sepanjang minggu ini, perhatian pasar akan tertuju pada pernyataan beberapa pejabat The Fed, termasuk Wakil Ketua Philip Jefferson dan Presiden The Fed Philadelphia, Patrick Harker. Selain itu, data ekonomi seperti PMI S&P Global dan Pesanan Barang Tahan Lama juga akan menjadi indikator penting yang bisa memengaruhi arah pergerakan XAUUSD dalam jangka pendek.

Dengan kombinasi faktor teknikal yang mendukung kenaikan dan sentimen global yang mendorong permintaan emas, Andy melihat prospek harga emas hari ini tetap positif. Peluang untuk menembus level $3.500 semakin terbuka, namun ia mengingatkan pentingnya manajemen risiko yang disiplin mengingat tingginya volatilitas pasar.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES