RajaBackLink.com

Transformasi Dunia Kerja dengan AI: Telkom Indonesia dan SuratPlus Dorong Literasi Digital di Kalangan Pelajar

Transformasi Dunia Kerja dengan AI: Telkom Indonesia dan SuratPlus Dorong Literasi Digital di Kalangan Pelajar

Workshop AI di SMTI Aceh: membangun kesiapan karier di era digital.

Dalam rangka mendukung pengembangan talenta digital di kalangan generasi muda, Telkom Indonesia melalui Indigo, program inkubasi dan akselerasi startup digital, berkolaborasi dengan startup teknologi asal Aceh, SuratPlus, menggelar workshop bertajuk “AI dan Masa Depan Kerja: Strategi Generasi Z Hadapi Persaingan Global” di Sekolah Manajemen Teknik Industri (SMTI) Aceh. Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan siswa kelas XII SMTI dan menjadi wadah bagi siswa untuk memahami dampak teknologi artificial intelligence (AI) terhadap dunia kerja serta cara mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan.

Business Community Lead Indigo, Jurnalis JH, menjelaskan bahwa kecerdasan buatan telah mengubah lanskap pekerjaan secara signifikan. “Pekerjaan yang bersifat repetitif, administratif, dan manual mulai tergantikan oleh tools berbasis AI. Misalnya, sistem otomatisasi dapat menyelesaikan tugas-tugas seperti pemrosesan data, pembuatan laporan, hingga penjadwalan dengan cepat dan akurat,” ujarnya.

Namun, Jurnalis menekankan bahwa AI bukanlah ancaman, melainkan peluang bagi generasi Z untuk meningkatkan produktivitas. “AI adalah alat bantu atau asisten yang bisa dimanfaatkan untuk mengoptimalkan kinerja manusia. Oleh karena itu, calon pekerja perlu mengasah kemampuan teknis seperti analisis data, coding, dan literasi digital, serta softskill seperti kreativitas, kolaborasi, dan adaptabilitas,” tambahnya.

Ia juga memberikan gambaran nyata tentang pentingnya hybrid skills . “Generasi Z harus siap menghadapi pekerjaan-pekerjaan baru yang belum ada saat ini. Contohnya, profesi seperti prompt engineer , spesialis etika AI, atau data storyteller akan semakin dibutuhkan di masa depan,” jelas Jurnalis.

SuratPlus: Platform AI untuk Dokumen Administrasi Kerja

Startup SuratPlus turut berkontribusi dalam workshop ini dengan memperkenalkan platform digital yang membantu pencari kerja menyusun dokumen administrasi secara cerdas. CEO SuratPlus, Qurratu Aini, menjelaskan bahwa platform ini dirancang untuk membantu jobseeker menciptakan CV, portofolio, dan surat lamaran yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

“Platform kami menggunakan AI untuk menganalisis deskripsi pekerjaan (Job Description) dari perusahaan dan memberikan rekomendasi perbaikan pada CV pelamar. Misalnya, jika deskripsi pekerjaan membutuhkan kemampuan leadership, tetapi CV pelamar tidak menonjolkan pengalaman kepemimpinan, maka sistem akan memberikan saran konkret untuk mengisi celah tersebut,” kata Qurratu.

CMO SuratPlus, M. Rizki Riswandi, menambahkan bahwa kesalahan kecil sering kali menjadi faktor penentu dalam proses seleksi administrasi. “Kesalahan seperti typo, pemilihan foto yang tidak profesional, atau konten CV yang kurang relevan dapat membuat aplikasi lamaran ditolak HRD. Dengan SuratPlus, pelamar dapat memastikan dokumennya memenuhi standar industri,” ungkapnya.

Image

Manfaat Nyata Bagi Siswa SMTI Aceh

Workshop ini memberikan manfaat langsung bagi para siswa SMTI Aceh. Selain mendapatkan wawasan tentang tren teknologi AI, siswa juga diajak untuk mempraktikkan penggunaan tools digital seperti SuratPlus. Para siswa belajar bagaimana menyusun CV yang kompetitif, menyesuaikan profil mereka dengan kebutuhan perusahaan, serta memahami pentingnya literasi digital dalam persiapan karier.

Salah satu siswa peserta workshop, Muhammad Fadli, mengaku sangat terbantu. “Sebelumnya saya tidak tahu bagaimana cara membuat CV yang baik. Setelah mencoba platform SuratPlus, saya jadi lebih paham apa saja yang harus disertakan agar CV saya lebih menarik bagi HRD,” katanya.

Senior Manager Indigo, Patricia Eugene Gaspersz, menyampaikan apresiasi atas antusiasme siswa SMTI Aceh dalam mengikuti workshop ini. “Kami bangga bisa berkolaborasi dengan SuratPlus untuk memberikan edukasi kepada siswa tentang pentingnya teknologi AI dalam dunia kerja. Program ini sejalan dengan visi Indigo untuk mendukung pengembangan ekosistem digital di Indonesia,” ujarnya.

Patricia menambahkan, “Melalui workshop ini, kami ingin memastikan bahwa generasi muda Aceh tidak hanya siap menghadapi revolusi industri 4.0, tetapi juga mampu menjadi pelopor inovasi di masa depan.”

Indigo berharap kegiatan ini menjadi langkah awal dalam upaya memperkuat kolaborasi antara institusi pendidikan, industri, dan teknologi. Sebagai tindak lanjut, Indigo akan menjadi mitra strategis SMTI Aceh dalam mengadakan pelatihan bagi guru tentang pemanfaatan AI dalam pembelajaran.

“Kami percaya bahwa integrasi teknologi dalam pendidikan akan meningkatkan kualitas pembelajaran dan menghasilkan lulusan yang siap bersaing di era digital. Ke depannya, kami berencana memperluas program ini ke sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia,” tutup Patricia.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES