LindungiHutan, platform crowdplanting yang berfokus pada keberlanjutan, merilis Laporan Tahunan 2024 yang menunjukkan berbagai capaian dalam upaya penghijauan dan pemberdayaan masyarakat.
LindungiHutan melaporkan sebanyak 158.798 pohon telah ditanam di 39 lokasi berbeda di Indonesia melalui 239 kampanye alam. Ribuan individu turut berpartisipasi dengan melibatkan 2.553 donatur, 4.135 pengguna, serta 146 penggalang.
CEO LindungiHutan, Miftachur ‘Ben’ Robani, menyatakan bahwa meskipun jumlah pohon yang tertanam sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya, dukungan dari berbagai pihak terus mengalami pertumbuhan, terutama dari sektor bisnis. Pada tahun 2024, LindungiHutan menjalin kemitraan dengan 111 perusahaan yang turut berkontribusi dalam upaya penghijauan.
“Meski jumlah pohon yang ditanam tahun ini sedikit lebih rendah dibandingkan tahun lalu, peningkatan mitra bisnis menunjukkan bahwa kampanye lingkungan semakin mendapat dukungan luas. Kami mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan bersama LindungiHutan,” ujarnya.
Selain penanaman pohon, laporan ini juga menyoroti aspek pemberdayaan kelompok petani lokal yang menjadi bagian dari program penghijauan. Sebanyak 30 kelompok petani bibit mendapat manfaat ekonomi dari proyek-proyek yang dijalankan.
Inisiatif ini tidak hanya membantu memperluas tutupan hijau di berbagai wilayah, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal yang bergantung pada sektor lingkungan.
“Keberlanjutan bukan hanya tentang menanam pohon, tetapi juga tentang membangun ekosistem yang mendukung kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan, kami juga melibatkan kelompok tani dalam inisiatif ini,” ucap Ben.
LindungiHutan berkomitmen untuk terus memperluas dampak dan meningkatkan efektivitas program yang dijalankan. Fokus utama ke depan adalah memperkuat kemitraan berbasis nilai dengan berbagai bisnis dan institusi yang memiliki visi serupa dalam keberlanjutan.
“Kami ingin menawarkan lebih dari sekadar program penghijauan. Kami tengah mengembangkan alat pelaporan yang lebih baik bagi mitra korporasi serta menciptakan fitur atau layanan baru yang selaras dengan standar keberlanjutan global. Hal ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh pihak yang berkontribusi dalam upaya menjaga lingkungan,” tutupnya.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES