RajaBackLink.com

Pesantren Kilat Dan Ekonomi Kreatif Untuk Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum Polresta Cirebon, Sangat Menyentuh Hati

Pesantren Kilat Dan Ekonomi Kreatif Untuk Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum Polresta Cirebon, Sangat Menyentuh Hati

Dinastinews.com|Kabupaten Cirebon – Polresta Cirebon gelar Program Pesantren Kilat dan Ekonomi Kreatif untuk anak yang berhadapan dengan hukum (ABH), di Masjid Syarif Hidayatullah yang berada di Asrama Polisi (Aspol) Kaliwadas, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Rabu (22/01/2025).

Kegiatan di buka pagi hari dengan pemberian Binrohtal (Pembinaan Rohani Dan Mental) kepada seluruh santri pembinaan Polresta Cirebon guna mempertebal keimanan bagi para santri binaan Polresta Cirebon.

Masih dalam program yang sama Kapolresta Cirebon Kombes Pol. Sumarni, SH., SIK., MH mejelaskan bahwa kegiatan binrohtal kali ini di tujukan untuk anak – anak yang pernah berhadapan dengan hukum untuk mempertebal keimanan bagi para santri Binaannya.

“Kegiatan pesantren kilat dan ekonomi kreatif dikhususkan untuk anak – anak yang berhadapan dengan hukum di laksanakan pada hari kedua ini, di isi dengan kegiatan binrohtal (Bimbingan Roha dan Mental) bagi para peserta Pesantren Kilat yang di gagas oleh Polresta Cirebon,” ujarnya.

Dalam kegiatan ini Polresta Cirebon menggandeng praktisi dan akademisi di bidang psikologi yang berasal dari Kampus Muhammadiyah Cirebon, dengan menghadirkan para terapis hipnoterapi terbaik di kampus tersebut.

Para terapis ini di hadirkan untuk membantu mereka melupakan kebiasaan buruk dan beralih ke perilaku yang lebih positif.

“Hari ini adalah hari kedua pelaksanaan pesantren kilat yang kami laksanakan selama 7 hari di Masjid Syarif Hidayatullah. Kami bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon, Dinas Pendidikan, KCD Provinsi Jawa Barat dan Universitas Muhammadiyah Cirebon. Hari ini juga, Pak Kajari memberikan pesan moral, motivasi kepada anak-anak,” terang Sumarni.

Kombes Pol. Sumarni juga menambahkan, bahwa kegiatan ini melibatkan banyak pihak, termasuk Kajari Sumber dan tim pengajar dan praktisi terapis hipnoterapi dari UMC.

“Selain itu, ada sesi hipnoterapi yang diberikan oleh tim UMC untuk membantu mereka melupakan kebiasaan buruk dan beralih ke perilaku yang lebih positif,” jelasnya

Kapolresta berharap, program ini mampu mengubah pola pikir anak-anak, membangun mental mereka dan mempersiapkan mereka menjadi generasi yang lebih baik di masa depan. bahwa kegiatan Pesantren Kilat dan ekonomi kreatif untuk anak yang berhadapan dengan hukum ini merupakan salah bentuk personal touch Polresta Cirebon kepada mereka.

“Semoga kegiatan ini bisa membangun mental mereka, mengajak mereka berbuat lebih baik lagi dan mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan. Acara ini sendiri bentuk rasa sayang kami dari Kepolisian Polresta Cirebon dan merupakan salah satu personal touch kepada mereka, agar mereka dapat benar – benar tersentuh hatinya, dan materi edukasi yang kami berikan dapat menghilangkan pengaruh buruk dalam benak mereka,” paparnya.

Kapolresta berharap, semoga anak anak yang kami bina dalam program ini dapat berubah kearah yang lebih baik lagi dan tidak mengulanginya kembali setelah mereka dapat pulang ke rumahnya masing-masing setelah kegiatan ini selesai nantinya.

“Satu lagi semoga mereka dapat menjadi virus positif baik bagi lingkungan keluarganya maupun di lingkungan sekitarnya berada”. Tutup. Kombes Pol. Sumarni.

Namun, suasana haru tak terhindarkan saat anak-anak diminta mengingat kesalahan-kesalahan mereka dan memohon maaf kepada orang tua yang hadir.

Di momen hipnoterapi inilah menjadi momen yang paling apik dan menyentuh hati secara emosional di mana para orang tua dan santri peserta Pesantren Kilat Polresta Cirebon ini di pertemukan dan mereka di minta untuk merapat dan saling berhadapan dengan orang tua nya masing-masing.

Di mana mereka di minta untuk meminta maaf kepada orang tua mereka yang hadir dalam acara tersebut, dan orang tua santripun di minta untuk memaafkan anak mereka.

Tangis mereka pecah, menciptakan suasana yang menyentuh hati. Ada yang sangat menarik dan menyentuh hati dari salah satu peserta Pesantren Kilat Polresta Cirebon, yang orang tuanya tidak bisa hadir untuk menemaninya.

Kanedi (15), salah satu peserta, mengaku sangat terharu ketika menjalani sesi tersebut. Dirinya merasa menyesal atas kesalahan yang pernah dilakukan, terutama saat mengenang mendiang ibunya.

“Ingat kesalahan saya, jadi ingat ortu banyak salah. Tapi ibu udah gak ada setahun lalu, bapak ada tapi gak bisa datang ke sini,” ujar Kanedi sambil terisak saat diwawancarai jurnalis SIN.

Di dalam pelukan hangat Ibu Kapolresta Cirebon Kombes Pol. Sumarni dirinya berjanji tidak akan mengulanginya kembali perbuatan yang dapat merugikan baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

“Saya berjanji Bu tidak akan mengulanginya kembali perbuatan saya yang merugikan orang lain saya berjanji tidak akan tawuran lagi dan perbuatan yang melanggar hukum, saya berjanji Bu..(Sabil tersedu-sedu berlimpah air mata)”. Ungkapan Kanedi Kepada Ibu Kapolresta Cirebon.

Sementara, peserta pembinaan yang tidak memiliki orang tua maupun yang berhalangan hadir, diganti perannya oleh petugas termasuk Kapolresta Cirebon.

Mereka juga menyampaikan permintaan maaf atas perbuatannya, sehingga membebani tugas kepolisian.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H. Ronianto mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Polresta Cirebon kepada anak-anak yang berhadapan dengan hukum, karena anak-anak Kabupaten Cirebon yang bermasalah ini bisa di lakukan pembinaan tidak hanya dari sisi hukum tetapi dari sisi kemanusiaan luar biasa.

“Ini kegiatan yang luar biasa bener-bener Keren Polresta Cirebon menangani anak-anak yang bermasalah dengan hukum tetapi dengan humanis tetap memperlakukan anak-anak itu tidak memutus masa depan mereka luar biasa Ibu Kapolresta Cirebon,” Ungkap Ronianto.

Kadisdik berharap, mudah-mudahan kegiatan ini terus bisa berjalan dan kami dari Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon support kegiatan ini karena anak-anak kita anak-anak Kabupaten Cirebon yang bermasalah ini bisa di lakukan pembinaan tidak hanya dari sisi hukum tetapi dari sisi kemanusiaan luar biasa.

*Sendi*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *