JATENG – Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri Komjen Pol. Prof. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si secara langsung memimpin sekaligus membuka Pendidikan Pembentukan Bintara Kompetensi Khusus(Bakomsus) Tahun 2025, bertempat di Pusdik Binmas Lemdiklat Polri, yang berada di Banyu Biru, Semarang Jawa Tengah, Senin (13/01/2025).
Kegiatan tersebut, turut diikuti oleh yang mewakili Irwasum Polri, Kakorbinmas Baharkam Polri, Kapolda Jawa Tengah beserta Pejabat Utama, Gubernur Akpol berikut Kasatdiklat Polri, Pejabat Utama Lemdiklat Polri, Karo Jianstra SSDM Polri.
Selain itu dalam Upacara tersebut juga dihadiri Pj. Bupati Semarang berserta perwakilan Forkompinda, Para Gadik dan pengasuh berikut Instruktur, para peserta didik pembentukan Bakomsus Polri tahun 2025.
Pendidikan Pembentukan Bakomsus, tahun 2025 ini diikuti oleh 434 orang peserta didik, dengan rincian: Pertanian sebanyak 284 orang, Peternakan 86 orang, dan Perikanan 64 orang, dengan lama pendidikan 5 Bukan, dimulai dari tanggal 13 Januari, sampai dengan 11 Juni 2025.
Kalemdiklat Polri, Komjen Pol. Prof. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si, dalam kata sambutan nya, menyampaikan ucapan Selamat datang kepada para peserta didik.
Pusdik Binmas Lemdiklat Polri ini yang akan mengajarkan, melatih dan mengembangkan saudara dengan kemampuan dasar, bagaimana saudara menjadi Polisi.
Pada konteks ini tentunya akan berkaitan dengan “Community Policing dan Art Policing “. Atau Polmas, dimana saudara akan menjalankan dan menjadi seorang Polisi.
” Perlu diketahui, Polisi ini bukan sekedar Profesi, tetapi ini pilihan saudara untuk menjalani hidup. Karena nantinya saudara akan menjadi Polisi, maka keutamaan Polisi di dalam pemolisian nya adalah pada kemanusiaan, keteraturan sosial dan peradaban. dan perlu di ingat baik-baik bagi para peserta didik sekalian, tanamkan mulai hari ini, saudara adalah orang-orang yang nantinya akan menjaga kehidupan, membangun peradaban dan sebagai pejuang kemanusiaan “, ujar Kalemdiklat Polri Komjen Pol. Chryshnanda Dwilaksana (CDL).
Jenderal bintang tiga di pundak itu, juga berharap peserta didik dapat menjadi orang-orang yang tercerahkan selama mengikuti pendidikan.
” Artinya saudara berbahagia jiwa, saudara bahagia pendidikan dan pelatihan yang ada di Pusdik Binmas ini bukan hal yang ringan, tetapi jika jiwa saudara bahagia, maka akan bisa mengendalikan diri dengan penuh kesadaran, dan orang yang sadar akan bertanggung jawab dan disiplin “, ungkapnya.
Dikatakan juga oleh Kalemdiklat Polri. Ini merupakan suatu model pengembangan dari Community Policing dalam mentransformasikan kesadaran, tanggung jawab dan disiplin, guna terbagunnya budaya patuh hukum. dan saudara menempuh pendidikan disini melalui dialog peradaban.
Maka pendidikan disini menjadi bagian, bagaimana saudara-saudara diandalkan membangun peradaban, disini juga tempat kesadaran. Maka tunjukkan dan berikan yang terbaik dari apa yang saudara miliki, saudara tidak hanya belajar disini, tetapi menjadi pembelajar dan terus menerus mengembangkan apa yang diajarkan disini.
” Oleh karena itu, saudara harus memiliki jiwa dan tekat, berikan yang terbaik. Buat kami semua bangga kepada saudara “, pesan Komjen Pol. Chryshnanda Dwilaksana.
Tidak hanya itu, Jenderal Bintang tiga yang juga mantan Kasespim Lemdiklat Polri ini juga mengingatkan. Bahwa Brigadir Polisi yng memiliki kompetensi Khusus, bukan untuk menjadi petani, nelayan ataupun hal lainnya. Karena saudara Polisi yang memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap permasalahan yang berkaitan dengan pangan, dan inilah yang harus saudara tanamkan baik-baik.
” Saudara jangan melakukan hal-hal yang kontra produktif, jangan jadi pemeras dan orang-orang yang terima suap karena bermain dengan hal yang ilegal, serta jangan membackingi hal-hal yang keliru. dan yang terpenting selalu tanamkan dalam diri saudara jangan jadi seorang pembohong, karena saudara akan di didik menjadi Bakomsus yang nantinya akan menjadi Polisi Mitra Masyarakat, mengawasi pada rantai distribusi, memastikan distribusi pangan berjalan dengan lancar dan tidak ada praktek premanisme atau hal-hal yang bersifat merugikan masyarakat “, jelas Kalemdiklat Polri Komjen Pol. Chryshnanda Dwilaksana.
Ditambahkan oleh Kalemdiklat. Bahwa saudara akan menjadi pencegah kejahatan di sektor pangan, karena Sara dengan hal yang kontra produktif, edukasi dan kolaborasi saudara menjadi mitra yang baik, menjadi teman yang baik, juga menjadi sahabat yang nantinya mendukung produktivitas itu.
” Kalian semua di didik di Pusdik Binmas ini, supaya menjadi Polisi yang Profesional. Artinya memiliki keahlian cerdas dan inovatif, bermoral dan menjunjung tinggi kejujuran, kebenaran dan keadilan yang dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan disiplin, karena saudara dinamis dan menjadi pembelajar yang terus menerus meningkatkan kualitasnya”, sampai Kalemdiklat.
Komjen Pol. Prof. Dr. Chryshnanda Dwilaksana juga menerangkan. Nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat juga menjadi acuan Polisi dalam pemolisian nya, karena prinsip-prinsip yang dilakukan sama walaupun gayanya bisa bervariasi.
Seorang Polisi yang baik, adalah Polisi yang cocok dengan masyarakat yang dilayani, maka saudara sekalian harus belajar memahami bukan dipahami. Disini saudara akan dilatih dan di didik, oleh karena itu saudara harus kritis, harus berani menyampaikan pendapat untuk kebenaran dan keadilan.
” Harus diingat, pendidikan disini bukan karena terpaksa, dan bukan dipaksa, bukan karena sesuatu, tetapi karena kalian sadar kalian akan menjadi calon Polisi. Untuk itu saudara harus menjaga jiwa agar selalu bahagia. Dan saya tekankan juga kepada para pengasuh bahwa disini adalah Long Live Education, hindari segala bentuk kekerasan, karena kekerasan dalam pendidikan akan menghasilkan kejahatan “, tegas Kalemdiklat Polri Komjen Pol. Chryshnanda Dwilaksana.
Diakhir kata sambutannya, Kalemdiklat Polri juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak Pusdik Binmas atas dedikasinya untuk menjadikan Polisi-Polisi mahir, terpuji, patuh hukum dan unggul.
” Untuk itu, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Satuan pendidikan menjadi kebanggaan yang citranya positif sesuai dengan Moto Lemdiklat Polri. “Mahir, Terpuji, Patuh Hukum dan Unggul.
2. Jangan ada Instruktur yang memeras, terima suap, atau menyalahgunakan kewenangan.
3. Jangan ada kekerasan dalam bentuk apapun.
4. Jangan ada Serdik yang meninggal atau cacat dalam proses pembelajaran.
5. Jangan ada interpretasi atau image sekolah di Satdik penuh trik dan intrik permainan uang.
6. Jangan ada Serdik yang melecehkan Lemdiklat, seperti:
A. Melakukan pelanggaran yang disengaja.
B. Mengikuti pembelajaran dengan seenaknya.
C. Melakukan tindakan tercela.
D. Melakukan kejahatan.
E. Lemdiklat jangan dijadikan pasar jual beli nilai dan jual beli ranking.
F. Senat jangan disalah fungsikan untuk hal yang kontra produktif.
G. Serdik yang tidak termotivasi.
7. Jaga dan rawat lingkungan dan segala sumberdaya fasilitas yang ada, dengan maksimal dan sebaik-baiknya.
8. Berikan penghargaan kepada Gadik dan Serdik yang berprestasi atau yang produktif.
9. Laksanakan aturan dengan sebaik-baiknya.
10. Bangun dan tanamkan budaya malu.
11. Bangun produk literasi dan kompulir produk.
12. Lakukan branding Satdik yang saudara pimpin.
13. Laporkan progres atau kemajuan maupun prestasi Satdik yang saudara pimpin.
14. Tanamkan nilai-nilai moral, kejujuran, kebenaran dan keadilan.
15. Bangun sistem pembelajaran yang berbasis kesadaran dan moralitas sesuai program unggulan masing-masing Satdik.
16. Cek fasilitas dan sumber daya yang ada, kalau ada kerusakan segera diatasi.
17. Pedomani Lemdiklat Polri. Serta implementasikan keutamaan.
Buat para peserta didik semuanya, saya berpesan agar saudara-saudara harus selalu penuh semangat, sehat dan smart. Selamat datang di bumi para pejuang kemanusiaan”, tutup Kalemdiklat Polri Komjen Pol. Prof. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si.
Hbl