RajaBackLink.com

Enam Big Bos Judi di Batam Kepri Merasa Kebal Hukum dan Merasa Punya Backingan, Sampai saat Ini Lokasi Judi Bola Pingpong di Bombastis Tetap Buka dan Berjalan Mulus

Enam Big Bos Judi di Batam Kepri Merasa Kebal Hukum dan Merasa Punya Backingan, Sampai saat Ini Lokasi Judi Bola Pingpong di Bombastis Tetap Buka dan Berjalan Mulus

Dinastinews.com|Kepri di Minta Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan Polri berkomitmen untuk meberantas segala bentuk perjudian.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan di zaman kepemimpinannya, judi tidak ada
Adapun nama nama bos judi di Kepri, seperti Kota Batam, yakni Tuatau, Kartok yang menyediakan tempat untuk lokasi Judi Kasino, sedangkan Dedy Chayono, Akaw, Aleng dan Vincent Satria Karimun

Kota Batam, Lokasi Kasino yang kini tutup karena pemberitaan
Sosok Ketua Umum CIC Raden Bambang SS yang juga seorang wartawan senior ini, yang saat ini menjadi akvitis yang vokal, khawatir hasil judi online akan digunakan untuk mensponsori figur-figur yang dijagokan oknum Polri.

Ketua Umum CIC Raden Bambang. SS menegaskan,”Segala Bentuk judi online di Indonesia, judi Kasino, Judi Togel, Judi SIE Jie Dari Singapura, judi Gelper yang berkedok Ketangkasan, judi bola Ping Pong merupakan kegiatan yang terorganisir, terstruktur, dan masif serta tidak tersentuh hukum, seperti di Batam, Karimun dan Tanjungpinan, terbukti jajaran Mabes Polri membiarkannya perjudian marajalela.

Sejak berkembangnya pandemi Covid 19 pada Maret 2020, perjudian kian marak. Sebab hampir semua orang tinggal di dalam rumah dan butuh pemasukan dana segar dan cenderung mencari hiburan sambil berspekulasi dengan judi online dan judi lainya,”tegas R.Bambang.SS kepada wartawan

Raden Bambang .SS memaparkan,
tak heran jika pemasukan para bandar judi online ini mencapai miliaran Rupiah per hari, dalam penjelasan tertulisnya di berbagai media, untuk mengamankan agar judi online ini tetap beroperasi, para bandar membentuk konsorsium yang yang bisa melakukan koordinasi dengan oknum aparat sehingga praktek Judi berjalan lancar.

CIC menilai,Konsorsium membangun servernya jauh dari Jakarta, yakni di Vietnam, Kamboja, dan Filipina, markas besarnya berada di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan.

Setiap sore hingga malam hari di depan markas selalu dipenuhi oleh mobil oknum jenderal purnawirawan.

Sementara itu, para bandar yang tidak bergabung dalam konsorsium disapu bersih oleh mereka, seperti praktik judi online yang bermarkas di pertokoan R di Jakarta Barat, berarti para bos judi Kepri masuk dalam daftar konsorsium sehingga tidak terjamah hukum dan merasa kebal hukum, seperti TuaTau, Kartok, Dedy Chayono, Vincent, Akaw dan Aleng, buktinya marak judi di Batam, Karimun dan Tanjung Pinang tetap beroperasi, jika ada info Mabes Polri turun ke Kepri, untuk sementara tutup, nanti buka kembali setelah aman.

Ketua Umum CIC Raden Bambang.SS Bisnis judi online, serta segala bentuk judi memang menghasilkan dana segar yang sangat gurih.

Dananya bisa mengalir kemana mana, termasuk mensponsori jago-jagonya yang akan menjabat strategis di Kepolisian dan bertarung sebagai kepala daerah tentunya.

Ketua Umum CIC Raden Bambang.SS mengatakan, ”Kapolri Listyo Sigit sebagai pucuk pimpinan tertinggi Polri, dengan tegas dan jelas memberi perintah dan arahan kepada Kapolda se Indonesia agar membabat habis beragam jenis judi yang belakangan ini semakin meresahkan masyarakat, namun semua itu jangan hanya ucapan, tapi masyarakat ingin pembuktian pemberantasan tempat lokasi judi di tutup dan menangkap para bos judi di Indonesia, seperti bos judi di Kepri dan mencopot oknum Polri yang membacking bos judi, khususnya di Kepri,untuk memutus mata rantai “Antek” di Batam, Karimun dan Tanjung Pinang Irjen.Pol. Ferdy Sambo, “pungkasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *