RajaBackLink.com

Abati Kuta Krueng : Paparkan Tiga Masalah Penting Saat Jadi Khatib Idul Fitri Di Masjid Agung Lhoksukon

Abati Kuta Krueng : Paparkan Tiga Masalah Penting Saat Jadi Khatib Idul Fitri Di Masjid Agung Lhoksukon

 

Dinastinews.com Aceh | Lhoksukon | Abati Kuta Krueng memaparkan tiga hal penting saat beliau menjadi khatib Shalat Ied Hari Raya Idul Fitri 1444 H di Masjid Agung Baiturrahim Lhoksukon. Kab. Aceh Utara. Sabtu (22/4/2023).

Tgk H.Tarmizi.SSos yang akrab disapa Abati Kuta Krueng merupakan pimpinan Dayah Anwarul Munawwarah Kabupaten Pidie Jaya.  Tiga yang disampaikannya sangat penting dipraktikkan dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri karena erat kaitannya dengan Ubudiyah orang beriman kepada Allah SWT.

Ketiga perihal tersebut didasari pada Hadist Rasulullah SAW yang kejadiannya pada saat beliau hendak menyampaikan Khutbah dihadapan Umat.   Pelaksanaan Shalat Ied Hari Raya Idul Fitri 1444H di Masjid Agung Baiturrahim Lhoksukon turut dihadiri oleh:  Pj Bupati Aceh Utara Azwardi.AP.MSI – Sekda Dr.A.Murtala.MSI – Seluruh Pejabat unsur Forkopimda – Para Kepala SKPK – Para Camat – Kabag – Unsur Ulama dan Tokoh Masyarakat setempat.

Shalat dipimpin langsung oleh Imam Besar Masjid Agung Baiturrahim Lhoksukon Tgk.H.Jamaluddin Ismail (Walidi) dan bertindak sebagai Khatib Tgk.H.Tarmizi.S.Sos atau disapa Abati Kuta Krueng.

Dalam khutbahnya Abati antara lain menyampaikan bahwa kita harus menjaga dan menyayangi Orang Tua Kita. Begitu besar jasa orang tua kita, terutama ibu dari mengandung dulunya sampai kita sudah besar. Bahkan kita sudah tua saat ini.

Lebih jauh Abati memaparkan sebuah kisah saat Baginda Nabi membaca Amin Tiga Kali ketika menaiki Mimbar Khutbah.   Malaikat berdoa. Ada tiga bait doanya yang diamini oleh Rasul” kata Abati.

1)  Pertama: Ya Allah, tidaklah Allah terima amalan orang² yang durhaka kepada orang tuanya, dan tidak meminta maaf kepada orang tuanya:   Rasul menjawab Amin.

2)  Kedua: Ya Allah janganlah engkau terima ibadah kepada orang² yang menyakiti atau durhaka kepada Suaminya dan tidak meminta maaf kepada Suaminya:  Rasul menjawab Amin.

3)  Ketiga: Ya Allah janganlah engkau terima doa orang² yang tidak mau memberikan maaf kepada saudara²nya yang Muslim dan Muslimah:   Rasul menjawab Amin.

“Inilah dihari fitrah ini. Ayo wahai saudaraku. Untuk ber-sama² meminta maaf kepada orang tua kita. Suami atau Istri kita serta sesama kita”.

Ketika pintu maaf terbuka dan dimaafkan oleh orang tua kita – Suami – Isteri kita serta saudara² kita Se-iman – Insya Allah kita menjadi orang² yang diampuni dosanya.    Orang tua kita adalah lahan kita untuk beribadah. Rumah kita – Suami Isteri itu juga tempat kita mendapat banyak Pahala. Begitu juga kita bersilaturrahmi sesama kita. Itu juga lahan tempat mengumpulkan banyak pahala.

Semoga dihari Fitrah ini menjadi momentum memelihara ibadah kita, dan kita saling memaafkan.    “Jangan pernah engkau berkata Ah… kepada Ibu dan Ayahmu – Berkatalah dengan kata yang mulia kepada kedua orang tuamu. Allah melarang kata² dan kalimat yang tidak menyenangkan hati orang tuamu” tegas Abati []

Gadonganesha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *