RajaBackLink.com

Eks Kombatan GAM Angkat Bicara : Bacaleg PDIP Memakai Ciri Khas Lambang GAM Pada Ucapan Hari Raya

Eks Kombatan GAM Angkat Bicara : Bacaleg PDIP Memakai Ciri Khas Lambang GAM Pada Ucapan Hari Raya

 

Dinastinews.com Aceh | Aceh Timur : Eks Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Berharap agar tidak memakai lambang GAM pada atribut bacaleg PDIP hingga menimbulkan polemik dikalangan Masyarakat yang nantinya bisa berakibat terjadinya kesenjangan sosial dikalangan Masyarakat dan juga dikuatirkan dapat menimbulkan kesalah pahaman Eks Kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) terhadap oknum Bacaleg dari partai PDIP yang terkesan mencaplok membawa lambang GAM dalam partai PDIP pada postingan dimedia sosial grup tiktok dan juga grup WA yang beredar.

“Kami melihat ucapan selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri Mohon Maaf Lahir dan Batin, yang mana dalam bingkai Photo terlihat oknum yang memakai Les GAM yang terlihat tiga warna ditubuhnya. MERAH PUTIH DAN HITAM, WARNA YANG SETIA WARNANYA MEMPUNYAI MAKNA TERSENDIRI DALAM GARIS PERJUANGAN GAM, MISALNYA GARIS PUTIH BERMAKNA SUCI : WARNA MERAH DARAH INDATU (MOYANG) : WARNA HITAM YANG BERMAKNA SEJARAH KELAM BANGSA ACEH HIDUP PENUH KEGELAPAN DALAM MELAWAN PENJAJAH BELANDA DAN JEPANG MASA PENJAJAHAN.

” Itulah sebabnya kami dari pihak Eks Kombatan Gerakan Aceh Merdeka melarang saudara Bacaleg PDIP mengunakan simbol tiga warna dibaju yang digunakan dalam ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri dengan mengatas namakan Bacaleg dari Partai PDIP hingga terjadi protes dikalangan masyarakat dan juga dikalangan mantan Kombatan GAM. Permasalahan telah tersebar luas dan menjadi pembicaraan dikalangan GAM juga masyakarat itu sendiri dikarenakan oknum Bacaleg PDIP dianggap mencari sensasi dibalik lambang tiga warna yang dia pakai,

ini sangat menyakitkan kita semua dikarenakan kepentingan oknum yang mengeksplorasi lambang GAM kedalam partai PDIP.

Salah seorang masyarakat yang namanya engan di sebutkan, Kami masyarakat Aceh pada umumnya dan juga anggota perjuang Eks Kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), yang pada akhirnya terjadilah perdamaian MOU HELSINKI yang disepakati juga ditangani Oleh kedua belah pihak antara Gerakan Aceh merdeka (GAM) dan RI hingga lahirlah Partai Lokal Aceh yang nantinya akan memperjuangkan butir² perjanjian MOU HELSINKI seperti tercantum dalam UUPA. Undang – undang Pemerintah Daerah Aceh Darussalam. cetus salah seorang Eks Kombatan GAM Sagoe Meuh Ijoe kepada awak media ini.

Komandan Pleton Sagoe Idi Cut Tgk. Saiful (Pon Angko) juga menjelaskan kepada awak media Partai Politik Lokal Aceh yang diawali dengan perjanjian (Memorandum of Undestanding/ MoU) dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Helsinki, Finlandia 15 Agustus 206.

Sejarah panjang hubungan Jakarta – Aceh yang berada pada titik konflik, menjadikan penandatangan Nota Kesepahaman itu menjadi sangat berarti Apabila ditelaah MoU tersebut terdapat beberapa poin² penting perjanjian diantaranya:

Pertama : Pemerintah Indonesia memberikan kebebasan kepada masyarakat Aceh, termasuk GAM untuk menjalankan pemerintah sendiri seperti tertuang dalam UUPA Itu sendiri cetusnya pada awak media []

Dekliganesha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *