RajaBackLink.com

SILANG MERAH !!! TOLAK AKTIFITAS PT. GALIH MAS DIDESA BANJAR SUMBAWA BARAT

SILANG MERAH !!! TOLAK AKTIFITAS PT. GALIH MAS DIDESA BANJAR SUMBAWA BARAT

 

 

Dinastinews.com Aceh | Sumbawa Barat – NTB | Desa Banjar adalah desa yang terletak dikecamatan Taliwang – Kabupaten Sumbawa Barat. Terdiri dari 4 Dusun dan ditengah²nya terdapat sebuah Bukit seluas kurang lebih 12 hektar yang dikelilingi permukiman yang cukup padat bukit itu juga dimanfaatkan warga untuk kegiatan gembala Ternak dan Tani dan terdapat juga rumah warga dan sekelompok komunitas diatasnya.

Komunitas tersebut yaitu komunitas Sahabat Bumi yang juga membuat beberapa unit bangunan yang selama ini dimanfaatkan untuk Kegiatan Sosial – Pendidikan – Lingkungan – Budaya – Pengembangan Literasi dan Kemasyarakatan lainnya secara gratis. Karenanya banyak pihak pernah datang dan berkumpul disini, baik dari pihak Dinas – LSM – Lembaga Keagamaan -; Wartawan – Maupun Kelompok Remaja.   Hari ini Dinas ESDM Propinsi NTB justru sedang memproses izin tambang untuk lokasi ini.

Dinas ESDM Provinsi NTB sedang melakukan proses Administrasi UKL – UPL dari PT. GALIH MAS untuk kegiatan pertambangan batuan dan logam dengan luasan izin yang diajukan yaitu sekitar (5,52 Hektare) yang terbagi didua lokasi.

Lokasi pertama yaitu dibukit tengah kampung tersebut diatas – yang berada ditengah pemukiman warga dan berbatasan dengan jalan Kabupaten.

Lokasi kedua didepan GOR dan sebenarnya sudah DITAMBANG TANPA IJIN dalam kurun waktu kurang lebih 10 tahun dan hampir meratakan separuh bukit tersebut.

Penambangan tanpa izin tersebut dilakukan secara terang²an bahkan didepan aparat tanpa ada yang menghalangi.

PEMDA KSB terkesan lepas tangan karena menganggap itu adalah wewenang Provinsi, meskipun dampaknya dirasakan oleh warga Kabupaten Sumbawa Barat.

Kedua bukit tersebut dulunya banyak ditumbuhi pohon dan semak sebagai tempat hidup berbagai spesies hewan lokal. Ketika musim hujan dibeberapa tempat akan muncul mata air.

Tapi sekarang cerita itu sudah berlalu dan terbalik, kegiatan pertambangan yang dilakukan oleh PT. GALIH MAS itu sudah memporak-porandakan Bukit merusak Ekosistem – Membuat daerah sekitar menjadi lebih panas dari biasanya – Kebisingan – Debu-debu beterbangan – Sedimentasi menutupi selokan² disekitar kampung – Semrawutnya lalu-lalang truk pengangkut material tanah urugan – Batu dan lain lainya.

Kerusakan jalan kabupaten akibat dari beban berat truk pengangkut material.     Terjadinya konflik sosial antar Masyarakat (Manusia dan Manusia) atau bahkan konflik lain (Manusia dan hewan).    Banjir Taliwang baru 1,5 bulan lalu terjadi.

Bekasnya bahkan belum hilang – Alih² memberi perhatian dan memperbaiki lingkungan yang rusak, Pemerintah justru mau terus memproses izin kegiatan² yang merusak lingkungan tersebut.

Bagaimana tata ruang wilayah – Bagaimana tata kelola kawasan tambang hingga menyatu dengan pemukiman.

Pemerintah seolah menganggap masyarakat tidak ada. Padahal dari balik mejapun mereka bisa lihat melalui satelit bahwa bukit itu dikelilingi pemukiman. Sungguh Tragis memang, tapi inilah yang terjadi didepan mata kita. Pemerintah tidak melakukan upaya untuk melindungi warganya. Bahkan terkesan hanya menjadi Pemberi Ptempel bagi pengusaha. Miris!! []

(Musmulyadi Yowry)Roniganesha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *