RajaBackLink.com

Kaur Kesra Sabah Balau Bantah Adanya Penekanan Terhadap KPM

Lampung Selatan Dinastinews.com-TM sayangkan ada pemberitaan di salah satu media Lampost.co.yang merilis pemberitaan dengan judul”Penerima BPNT di Sabahbalau Keluhkan Penekanan Belanja di E-warongDinastinews pada minggu 27 November 2022.

TM selaku kaur kesra Desa Sabahbalau kecamatan tanjung bintang kabupaten Lampung selatan kepada awak media ini menjelaskan”bahwa menurutnya narasi di berita tersebut terkesan menjastis dirinya.

sehingga membangun asumsi masyarakat dan pembaca seolah olah ada penekanan terhadap Kpm agar belanja di E-warong,”ya bang saya ga tau apa maksud dan tujuan oknum wartawan yang seakan dalam pemberitaanya,menyudutkan saya,kok bahasanya di pelintir”seakan saya melakukan, penekanan terhadap KPM,untuk apa pemerintah menuliskan jenis bantuan Sembako,sementara yang sampaikan kepada masyarakat berupa uang,menurut paham saya bahwa uang tersebut untuk membeli sembako,kalqu tujuannya ga seperti itu,ya cukup di bantu uang saja dan ga usah repot repot membentuk E-warong.

Lanjutnya saya akui bahwa saya menyampaikan kepada penerima bantuan,bahwa ada tiga kriteria”yaitu bantuan langsung tunai bahan bakar minyak(BLT-BBM)Rp 300,000,-Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)Rp 600.000,-dan Program Keluarga Harapan(PKH)Rp 500.000,-dan untuk BPNT silahkan di belajakan ke E-warong,lah bahasa saya itu,penekanannya dimana?dan salah saya menyampaikan hal tersebut di mana,di duga oknum tersebut gagal paham,atau tidak bisa membedakan kalimat penekanan dan kalimat yang hanya menyarankan atau mengingatkan agar bansos yang di dapat di gunakan sesuai aturan/permensos yang  mana sudah di jelaskan bahwa bantuan tersebut untuk membeli sembako,pertanyaan saya apa gunanya  E-warong di bentuk oleh pemerintah jika Masyarakat ketika di arahkan membeli sembako ke E-warong di permasalahkan,justru dia yang tidak punya dasar yang jelas dengan mengarahkan masyarakat saya untuk tidak membeli sembako,ungkapnya dengan nada kesal(27/11/2022).

Lain halnya lagi salah satu tokoh masyarakat yang enggan namanya disebutkan kepada media ini mengatakan,”aneh ya bang begitu saya membaca berita itu”padahal saya melihat dan medengar ibuk itu dalam penyampaiannya tentang hal yang di anggap penekanan”ibu bapak,di barkot tersebut ada tulisan bantuan senilai Rp 600,000,-itu untuk sembako,dan kalau mau membeli sembako silahkan berkordinasi dengan E-warong“menirukan bahasa kaur kesra yang di anggap menekan KPM,apa lagi faktanya dari jumlah  712 KPM dan yang belanja ke E-warong hanya 241 KPM saja.

“kenapa ya kesannya mencari cari kesalahan dan hanya menilai sisi buruk menurut pandangannya,tanpa dia bertanya”kok bisa ya petugas PT.Post Indonesia datang ke Desa Desa,siapa yang punya ide dan gagasan,sehingga kami masyarakat merasa sangat terbantu dengan tidak harus datang ke kantor Post,yang jarak tempuhnya cukup lumayan jauh dari desa kami,kok justru dengan dasar gagal paham membangun asumsi agar pembaca menyalahkan seseorang menurut paham dan pandangannya saja.

Lanjutnya”bukankah seorang yang berpedidikan seharusnya turut mencerdaskan kehidupan bangsa,bukan malah mengarahkan pembaca seperti penilaianya yang gagal paham itu,tegasnya.

Julio

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *