Dinastinews.com Aceh | Aceh Timur — Kordinator Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny H, mendesak pihak Dinas PUPR Kabupaten Aceh Timur, untuk segera mengumumkan atau mempublish daftar penerima rumah bantuan dan rehab bagi rakyat miskin melalui instansi tersebut.
Hal ini disampaikan Ronny demi transparansi pengelolaan, dan memastikan bahwa bantuan-bantuan tersebut benar-benar tepat sasaran kepada rakyat miskin.
” Kami hanya ingin transparansi, dan memastikan bahwa uang negara memang dipergunakan untuk kepentingan rakyat, jadi jangan ditutup-tutupi, karena itu dibangun bukan dengan uang pribadi pejabat” kata Ronny, Sabtu (5/11/2022).
Dia mengakui bahwa sebelumnya tidak mengetahui sama sekali tentang adanya program bantuan itu pada Dinas tersebut, sampai munculnya polemik dalam pemberitaan beberapa hari lalu.
” Kami saja tidak tahu, bahwa ternyata ada bantuan rumah sebanyak itu, apalagi katanya kan lagi masa pandemi, tapi kami kaget tiba-tiba muncul berita jumlahnya ratusan rumah bantuan dan rehab seperti itu, bahkan diduga ada yang tidak tepat sasaran, yang jadi pertanyaannya, itu gimana cara baginya, koq tiba-tiba ada rumah bantuan dan rehab seperti itu malah kepada 14 KK terkesan dilupakan tidak terealisir atau dialihkan kemana dananya, koq masyarakat enggak tahu, ada apa itu, dan kesiapa saja itu dibagikan, atas dasar apa, bukankah tahun lalu katanya masih pandemi,” ujar putra Idi Rayeuk tersebut.
Dia juga mendesak PJ Bupati Aceh Timur untuk memastikan adanya transparansi dalam pemerintahannya terutama terkait setiap detail bantuan untuk masyarakat Aceh Timur, khususnya rakyat miskin.
Ronny juga mengultimatum kepala Dinas PUPR Aceh Timur, untuk segera masuk kantor secara normal dalam sepekan kedepan untuk memberi penjelasan terkait persoalan – persoalan lainnya seputar kiprah Dinas PUPR tersebut.
” Karena ini menyangkut rakyat miskin, maka kami minta pak Pj Bupati memastikan seluruh jajarannya terbuka dan transparan pada setiap bantuan yang ada untuk masyarakat Aceh Timur, meski bantuannya sebiji baut, sebatang paku atau sehelai papan pun, sebungkus mie instan, sekilo udang vaname pun bantuan yang ada, atau masuk ke Aceh Timur entah berasal darimana, harus bisa dipertanggung jawabkan dan transparan, agar manfaatnya benar-benar dapat dirasakan masyarakat, dan pemerintahan pun bisa lebih dipercaya serta berwibawa” tegas pengkritik cadas itu.
” Dan kami beri waktu sepekan untuk Pak Kepala Dinas PUPR untuk masuk kantornya secara normal seperti Kadis – Kadis lainnya, dan menjelaskan kepada kami, terutama kepada teman – teman wartawan, terkait berbagai persoalan, termasuk soal banjir dan normalisasi, jika tuntutan kami tidak dihiraukan, maka kami akan gelar aksi berturut – turut didepan kejaksaan dan Dinas PUPR dalam dua pekan kedepan, hanya sekedar agar Pak Kadis bisa masuk kantornya, tempat ia digaji dengan layak menggunakan uang rakyat, untuk mengatasi berbagai persoalan masyarakat dengan jelas, bukan sembunyi-sembunyi beralasan setiap hari dinas luar,” pungkas Alumni Universitas Ekasakti itu menutup keterangannya[]
laporan : Roni and ganesha