Dinastinews.com Aceh | Aceh Timur —- Kehadiran perusahaan ritel yang menjual berbagai macam produk rumah tangga yang dibutuhkan konsumen terutama masyarakat Idi Rayeuk, Aceh Timur dan sekitarnya disambut baik oleh salah satu anggota DPRK Aceh Timur, dari Fraksi Partai NasDem, Zulfadli yang akrab disapa “Oyong”
“Kita menyambut baik kehadiran perusahaan ritel dengan brand asal Malaysia Mr. DIY (Do It Your Self) di Aceh Timur, karena kehadiran Mr. DIY telah membuka lapangan pekerjaan bagi putra putri Aceh Timur, selain itu juga sebagai bentuk kemajuan daerah,” ungkap Zulfadli kepada media ini, Selasa (1/11/2022).
Karena menurutnya, “lapangan pekerjaan terbuka lebar untuk menampung tingginya angka pengangguran di Aceh Timur saat ini, kata Zulfadli, ia menyarankan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, juga diharapkan memberikan izin kepada mini market untuk membuka cabang dalam wilayah Kabupaten Aceh Timur, yang mana minimarket ini menjual berbagai macam kebutuhan pokok, seperti Indomaret, Alfamart, dan Alfamidi”.
“Saya ingin mempertanyakan kepada Pemkab Aceh Timur apa beda Mr. DIY, dengan perusahaan minimarket yang sama-sama menjual kebutuhan masyarakat.
Jika Pemkab memberikan izin kepada Mr. DIY, maka Pemkab juga harus memberikan izin kepada perusahaan minimarket untuk membuka cabang di Aceh Timur, kita melihat sepertinya Pemkab seperti pilih kasih, ada apa sebenarnya, Pemerintah seharusnya punya misi cara pandang keadilan yang positif dan sportif yang handal” ujarnya.
Menurut informasi yang beredar dari dulu “Birokrasi Pemkab Aceh Timur, tak pernah memberikan izin kepada perusahaan mini market untuk membuka cabang di Aceh Timur karena alasan akan berdampak buruk terhadap dominan pedagang lokal yang dimanjakan takut bersaing berdagang dengan harga tinggi hingga mencekik – menyulitkan – memberatkan daya beli masyarakat konsumen”.
“Lalu apa bedanya dengan perusahaan ritel yang diberikan izin, jika ditinjau dari segi dampaknya, ya tentu juga berdampak kepada pedagang lokal. Tapi jika ditinjau dari sisi ekonomi daerah, tentu kehadiran perusahaan ritel, dan minimarket di Aceh Timur, sangat baik untuk kemajuan perputaran perekonomian daerah dan membuka lapangan pekerjaan,” ungkap Oyong.
Pemerintah Aceh Timur, sambung Oyong harus bekerjasama dengan Investor untuk memajukan daerah dan membuka lapangan pekerjaan, karena bukan rahasia lagi bagi kita semua tahu bahwa pemerintah juga memiliki keterbatasan kemampuan dari segi ekonomi.
Sementara jika persoalan ini terus dianggap sepele, maka angka pengangguran terus membludak yang berpotensi meningkatkan kriminalitas.
Salah satunya solusinya, pemerintah jangan membatasi izin usaha bagi investor yang ingin menanam modal di Aceh Timur.
Tapi sebaliknya, pemerintah harus membuka peluang bagi investor untuk berinvestasi di Aceh Timur, sehingga menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan perekonomian daerah.
“Aceh Timur saat ini berlagak kaya menebar kesan surplus, seolah-olah taraf angka kemiskinan nihil dan sudah tertutupi, seolah-olah masyarakat sudah berkehidupan mampu. Padahal pengangguran terus meningkat, lapangan pekerjaan dipemerintahan tidak mungkin tercover, karena itu pemerintah harus membuka peluang agar Investor mau berusaha membantu ekonomi kita Aceh Timur agar lapangan pekerjaan terbuka,” demikian putra asli Aceh Timur itu dengan menutup keterangannya []
laporan : sabarudin and ganesha