DinastiNews.Com Aceh | Aceh Timur – Keluhan demi keluhan terus bergulir disuarakan yang keluar dari hati nurani perangkat desa di Aceh Timur SILTAP dengan tugas 12 bulan hanya dibayarkan 7 – 8 bulan saja, itu pun belum dan tidak jelas kapan dicairkan.
Seperti diberitakan beberapa media portal, Dipenghujung Agustus 2022 ribuan perangkat desa ( Perangkat Gampong ) dalam wilayah Aceh Timur masih menjerit karena delapan bulan bekerja di Desa masing – masing penghasilan tetapnya ( siltap ) baru diterima hanya 2 – 3 bulan saja.
Jeritan perangkat desa sering terdengar hampir setiap desa dalam wilayah Kabupaten Aceh Timur.
Hal tersebut diutarakan oleh Ketua Bidang Investigasi dan Verifikasi Dewan Pengurus Cabang (DPC) Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Aceh Timur, Safrizal.
Menurut Safrizal hampir setiap harinya ia mendengar keluhan dan jeritan para perangkat desa yang serta – merta saya menampung semua keluhan dari perangkat desa tsb.
“Banyak Perangkat Desa yang harus berhutang dulu untuk kebutuhan hidup sehari – hari, begitu siltapnya cair maka segara akan langsung dibayarkan,” ucapnya, Rabu 24/8/2022.
Lebih lanjut, Safrizal menambahkan, “Menurut hasil investigasi kami dilapangan ada Desa – Desa yang menunda pekerjaan fisik atau kegiatan lainnya akibat perangkat desa meminta pinjaman kepada Kaur Keuangan atas persetujuan Keuchik,” tambahnya.
Safrizal Berharap Agar Pemerintah Kabupaten Aceh Timur dalam hal ini Pj. Bupati Aceh Timur Ir. Mahyuddin, M.Si untuk segera mengambil kebijakan proaktif menyelesaikan hal yang sedang bergilinding tersebut agar tidak sampai memanas.
“Perangkat desa itu garda terdepan di Aceh Timur, mereka berhubungan langsung dengan masyarakat, akan tetapi kepedulian Pemkab Aceh Timur seperti tidak ada, buktinya sudah 8 bulan bekerja, siltap yang baru diterima hanya 2 – 3 bulan saja, harapan kami kepada Pemkab Aceh Timur untuk lebih “Memanusiakan Manusia”, hargailah jerih payah Perangkat Desa yang bekerja siang malam dan tak ada waktu libur, mereka siap hadir kapan saja dibutuhkan oleh masyarakat,” ungkap Safrizal.
“Anehnya, setelah siltapnya selalu dipotong, pencairannya pun tidak jelas,” pungkasnya.
Korwil Aceh ™ Razali