Palembang – dinastinews.com – Senin (11/4/2022) – demontrasi ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Sumatra Selatan di simpang Lima DPRD Sumsel.
Dalam aksi tersebut tuntutan ribuan mahasiswa Masi cenderung sama dengan demo beberapa hari sebelumnya, yakin menolak penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden, serta menolak kenaikan harga bahan pokok,bahan bakar minyak ( BBM) serta menolak PPN naik 11 persen.
Berdasarkan pantauan ada lima kelompok mahasiswa dengan titik tujuh ke DPRD Sumsel, yang mulai bergerak dari kampus UIN Raden Fatah Palembang dan kampus Muhammadiyah Palembang.
Aliansi kader mahasiswa Muhammadiyah Palembang, dengan tuntutan menolak pemilu 2024 serta menolak perpanjangan masa jabatan presiden lalu menolak kenaikan harga bahan pokok serta bahan bakar minyak (BBM) menolak pemindahan ibu kota Nusantara (IKN).
Sedangkan mahasiswa dari BEM Nusantara yang bermula dari lapangan UIN Raden Fatah Palembang dengan tuntutan menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM),harga bahan pokok naik,dan PPN 11 persen.
Kelompok aksi lain, yakni dari ci payung plus kota Palembang dengan titik kumpul di kantor gubernur Sumatera Selatan, juga menjelaskan tuntutan Denada dengan aksi mahasiswa lainnya yakni menolak penundaan pemilu 2024, serta kenaikan harga bahan pokok.
Mereka juga meminta usut tuntas dan copot oknum menteri yang terlibat dalam pengusulan 3 periode jabatan presiden tuntutan lain menolak pemindahan ibu kota Nusantara (IKN), sekali Gus menolak kriminalisasi aktifis.
Kami minta DPRD Sumsel mendorong dan menyepakati seluruh tuntutan kami, sejumlah tuntutan itu juga akan kami kawal hingga terpenuhi seluruhnya,jika tidak kami akan menggelar aksi lagi dengan masa yang lebih banyak,ujar ketua BEM Nusantara.(Ar)