Beritapantau.online | Bekasi-Terkait buruk nya Pembangunan infrastruktur yang laksanakan oleh kontraktor di kabupaten Bekasi kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Kontruksi (DSDABMBK) Iwan Ridwan di minta turun ke lokasi pelaksanaan proyek jangan, Asal Bapak Senang (ABS). Dari hasil pantauan media dan LSM di lokasi banyak menemukan kejanggalan yang mengarah ke kegagalan kontruksi dan keselamatan kontruksi. Hal itu dapat lihat dari penerapan tentang Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) pada masa pandemi Covid 19 banyak kontraktor yang tidak mengikuti anjuran menteri kesehatan.
Kemudian di lihat dari teknis pelaksanaan pekerjaan hampir rata rata pelaksana tidak mengerjakan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Contohnya seperti yang dikerjakan oleh,
PT RIZ GIGA UTAMA Dengan judul kegiatan Peningkatan jalan Pantai Bakti Muara Bungin, SPP :602/120/TENDER/SPP/PJL/ DSDABMBK sumber anggaran APBD kabupaten Bekasi nilai kontrak 4.378.884.805,00. Hasil pantauan media beritapantau.online di lokasi tampak pekerjaan tidak di laksanakan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) hal itu di lihat cara pemasangan Tembok Penahan Tanah (TPT) tidak di gali untuk pasangan batu sebagai pondasi atau yang biasa di Sepatu. Kemudian di lihat dari sistem pemadatan nya pun dinilai tidak maksimal karena badan jalan yang masih labil dan masih ada pasangan vapling blok tidak di bongkar langsung di Uruk dengan batu kapur.
Dengan teknis pelaksanaan pekerjaan pemasangan Turap seperti itu hasilnya baru beberapa hari di pasang sudah hampir ambruk.
Manan, kepala desa Pantai Bakti saat minta tanggapan mengatakan’ Saya selaku kepala desa di sini dan mewakili masyarakat mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah daerah kabupaten Bekasi yang telah merealisasikan usulan kami dan menganggarkan untuk Pembangunan jalan Pantai Bakti Muara Bungin, sebab jalan itu sangat di butuhkan oleh masyarakat agar dapat meningkatkan tarap ekonomi warga pesisir laut. Namun saya sangat prihatin dan sedih melihat pekerjaan yang di kerjakan asal asalan, setelah saya mendapat laporan masyarakat dan turun langsung ke lokasi ternyata benar kata warga, Tembok Penahan Tanah yang belum lama di kerjakan sudah mau ambruk.Untuk itu saya minta kepada instansi yang berwenang khusus nya kepala dinas bina marga, jangan hanya mendapat laporan dari bawah yang bagus bagus aja tanpa melihat kenyataan di lapangan.
Kepala dinas agar turun ke lokasi untuk memberikan arahan dan perbaikan, kalau memang masih bandel juga kontraktor yang begitu jangan di kasih proyek lagi.
Masih kata Manan, karena kami masyarakat kabupaten Bekasi khusus nya desa Pantai Bakti butuh jalan bagus dan berkualitas. Kemudian dengan adanya laporan masyarakat terkait buruknya pelaksanan yang laksanakan oleh kontraktor nakal ini saya sudah memberikan teguran, namun untuk sementara saya baru memberikan teguran secara lisan tapi kalau gak ada perubahan perbaikan saya akan memberikan teguran secara resmi atau tertulis” tegasnyaSementara itu aktivis desa pantai bakti Nadris yang di kenal sangat Pokal dalam memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan pembangunan di wilayah nya mengatakan” Saya sebagai masyarakat yang ikut berperan serta dalam mengawasi penggunaan anggaran masyarakat, saya tidak akan segan segan untuk memberikan arahan pada pelaksana agar mengerjakan sesuai dengan gambar nya sebab saya punya gambar nya. Suatu hari saya saking keselnya melihat pekerjaan begitu, saya panggil dan saya suruh pulang kalau kerja tidak berdasarkan gambar, pelaksananya yang nama Arif, terus berdasarkan apa kamu kerja kalau gak megang gambar?
Saya juga sependapat dengan komentar kepala desa pantai bakti lurah Manan, betul masyarakat di sini bukan hanya butuh wilayah nya di bangun tapi butuh juga kwalitas yang kuat dan bagus, dan untuk mendapatkan kwalitas yang kuat dan bagus tentunya tak terlepas dari peran pengawas, konsultan, PPTK agar memberikan sanksi tegas kapada kontraktor yang nakal, sebab yang akan di rugikan masya*h.rosid*