Dinastinews.com Aceh Timur — Bimbingan Teknis Aparatur Desa yang pelaksanaan disalah satu hotel megah wilayah Sumatera Utara oleh Lembaga Orientasi Masyarakat Madani Indonesia sudah memasuki tahap kedua untuk Para Keuchik/ Kades Kabupaten Aceh Timur.
Ditahap kesatu Bimtek Keuchik Kabupaten Aceh Timur di Medan, sekitar tanggal 04 Juli 2022 yang lalu diikuti sebanyak kurang lebih 77 Orang peserta telah selesai. dikalikan dengan satu peserta dianggarkan (Rp. 6.000.000. – Enam Juta Rupiah) jadi total angaran untuk 77 peserta sebanyak (Rp. 462.000.000. – Empat ratus enam puluh dua juta rupiah).
Acara tahap kedua BIMTEK dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2022 dengan dugaan jumlah peserta nya mencapai 48 peserta Keuchik/ Kepala Desa, Kabupaten Aceh Timur.
Informasi yang diterima awalnya menolak, namun kenyataannya secara tiba-tiba para Keuchik kabupaten Aceh Timur sepakat untuk mengikuti BIMTEK di Medan dengan biayaya Rp. 6.000.000/satu orang pesertanya, dan untuk tahap Ke. 3 informasi yang diterima akan dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2023 mendatang dengan lebih banyak pesertanya.
Aneh memang … Apa sebenarnya yang dipikirkan para Keuchik/ Kades ini sehingga akhirnya mengikuti saja apa yang diperbuat oleh orang Lembaga dari luar daerah yang berdalih meningkatkan kapasitas pengetahuan pemerintahan Desa/ Gampong.
Cara pelaksanaan BIMTEK dengan anggaran yang fantastis disetiap pelaksanaannya, bahkan diduga sampai Milyaran Dana Desa yang telah dikuras seperti beberapa bulan yang lalu.
Sekarang harus tergerus lagi Dana Desa tersebut yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat untuk Pembangunan Desa, yang terkesan dihambur-hamburkan dengan modus BIMTEK, bahkan sampai Dua kali pelaksanaannya dalam satu tahun ini.
Menurut Nana Thama, Ketua Bakorwascab Laskar Anti Korupsi Indonesia DPC Kabupaten Aceh Timur, menyesalkan dengan tingkah pola pikir Keuchik/Kades khususnya di Aceh Timur.
Mengapa tidak ada yang berani menolak Program Bimtek untuk Aparatur Desa yang banyak mengeluarkan anggaran tersebut, apalagi kondisi Gampong dalam Kabupaten Aceh Timur rata-rata saat ini masih memprihantinkan alias dibawah garis kemiskinan. “Bila para Keuchik menolak ikut BIMTEK, mungkinkah mereka masuk penjara, Tidak kan …!!! ” Tutur Nana Thama.
Tidak masuk akal, Nana Thama merasa heran dan berharap di Aceh Timur ada yang mampu mencegah acara Bimtek semacam itu, sehingga Dana Desa terus digerogoti oleh orang dari luar Aceh Timur.
Saat dikonfirmasi oleh awak Media, Ketua DPC APDESI Aceh Timur Syamsuar. SE menegaskan, dirinya tidak tahu-menahu terkait BIMTEK yang dilakukan di Medan.
Coba ditanya sama Ketua Forum Keuchik/ Kades dimasing-masing Kecamatan.
GALI/red